Ekonomi

Harga Gabah di Lebak dan Pandeglang Tembus Rp7.000 / Kg

Harga gabah kering pungut (GKP) di Kabupaten Lebak dan Pandeglang, Provinsi Banten menembus Rp7.000 per kilogram yang berarti di atas harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram.

“Harga gabah Rp7.000 itu di atas harga patokan pemerintah (HPP) Rp6.500 per kilogram,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Produksi Benih Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Ade Fathony di Lebak, Rabu (16/7/2025).

Harga GKP menembus Rp 7.000 kilogram tersebut “dinikmati” kelompok tani di Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak dan Kecamatan Cikeusik Pandeglang.

Harga gabah (GKP) di tingkat penggilingan di Kabupaten Lebak menembus Rp7.000 per kilogram dari sebelumnya Rp6.300 per kilogram.

Kenaikan harga gabah itu, karena harga beras di pasar juga naik hingga di tingkat penggilingan Rp12.500 per kilogram.

Selain itu juga kenaikan gabah dapat meningkatkan pendapatan ekonomi petani dengan produksi rata -rata enam ton per hektare dan jika harga GKP Rp7.000 per hektare maka bisa menghasilkan uang Rp49 juta per hektare.

Pendapatan Rp49 juta itu dipotong dengan biaya pengelolaan produksi Rp15 juta per hektare, sehingga petani bisa meraup keuntungan bersih Rp34 juta selama empat bulan.

“Kami sebagai pembina petani bidang kompetensi pembenihan varietas unggul itu berharap usai panen segera dilakukan kembali tanam,” katanya.

Rohadi (55) seorang petani Malingping Kabupaten Lebak mengatakan, pihaknya beruntung harga gabah menembus Rp7.000 per kilogram, karena petani belum seluruhnya musim panen juga dampak kenaikan harga beras di tingkat penggilingan.

Mereka penampung GKP itu diterima oleh pengepul , sehingga berdampak terhadap kesejahteraan petani.

“Kita sepanjang sejarah baru kali pertama bisa menjual GKP Rp 7.000 per kilogram, sehingga bisa meraup keuntungan bersih sekitar Rp35 juta per hektare,” kata Rohadi.

Bambang (60) pemilik penggilingan beras PD Cahaya Warunggunung Kabupaten Lebak mengatakan, pihaknya menampung GKP dari petani dengan harga Rp7.000 per kilogram dari sebelumnya Rp6.500 per kilogram.

Melonjaknya harga gabah dipicu naiknya harga beras di pasaran hingga harga eceran tertinggi (HET) Rp12.500 per kilogram.

“Kami sendiri memasok beras dengan harga Rp12.500 per kilogram hingga 30 ton per bulan ke Pasar Tradisional Rangkasbitung,” katanya.

Bambang mengatakan, permintaan beras untuk pasar cenderung meningkat, sehingga dapat memicu kenaikan gabah di tingkat penggilingan.

Saat ini, kata dia, harga beras jenis medium KW 1 dijual Rp13.500 per kilogram, KW 2 Rp12.500 per kilogram dan KW 3 Rp11.600/kilogram. “Kami yakin kenaikan beras itu dipastikan kehidupan petani menjadi lebih baik,” katanya.

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan, pemerintah menyambut positif dengan harga gabah kering simpan di tingkat penggilingan Rp7.000/kg dan lebih tinggi dibandingkan HPP Rp6.500/kg.

Melonjaknya harga gabah itu dipastikan tingkat pendapatan ekonomi petani lebih baik dan dapat bermuara meningkatkan kesejahteraan kehidupan keluarga mereka.

“Kami minta petani yang sudah panen agar kembali melakukan percepatan tanam guna meningkatkan produksi pangan masyarakat,” katanya. (Pewarta : Mansyur Suryana – LKBN Antara)

Iman NR

Back to top button