HWK Sumbar Akan Ikut Serta Mahakarya Randai We’e Sipon di Jakarta
Himpunan Wanita Karya Sumatera Barat (HWK Sumbar) akan ikut dalam event Mahakarya Randai We’e Sipono yang digelar DPP HWK di Pusat Perfilman H Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta Selatan, tanggal 7 Maret 2020.
Zusneli Zubir, Ketua HWK Sumbar yang juga Peneliti Sejarah dari Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumbar, menjadi salah seorang narasumber pada talkshow membenarkan keikutsertaan HWK Sumbar.
“Event Mahakarya Randai We’e Sipono berisi serangkaian acara, seperti drama musikal, talkshow, pameran, fashion show, dan lainnya. HWK Sumbar dan BPNB Sumbar ikut mendukung penyelenggaraannya dengan menjadi narasumber, mengisi pameran, fashion show pakaian tradisional Minangkabau, dan lainnya. HWK Sumbar akan ramai-ramai berangkat ke Jakarta untuk mengikuti acara tersebut,” katanya.
“Kami juga ingin lebih mengenalkan pakaian tradisi Minangkabau di tingkat nasional. Selain itu untuk menjaga kelestariannya, agar para perempuan Minang di perantauan makin tahu pakaian Minang yang sejati, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penerapan nilai-nilai kesopanan yang sejalan dengan ajaran Islam saat mengenakannya,” kata Zusneli.
Baca:
- IAI Banten: Hentikan Bangun Gapura KPW, Khawatir Hancurkan BCB Kota Kesultanan
- Pokdarwis Yusuf Akan Gelar Seni Karuhun di Kawasan Kesultanan Banten
- Tim BPCB Banten Temukan Anak Tangga Paseban Agung Keraton Surosowan
Digelar Rapat
Rencana keikutsertaan DPD HWK Sumbar di event Mahakarya Randai We’e Sipono jadi salah satu pembahasan saat digelarnya Rapat Kerja Daerah (Rakerda) HWK Sumbar pada hari Minggu (9/2/2020) di Ruangan Multimedia Gedung SMA Adabiah, Padang.
Rakerda dihadiri oleh 50 peserta, dari pengurus DPD HWK Sumbar, dan para pengurus HWK pada kabupaten dan kota di Sumatera Barat.
Sastri Yunizarti Bakry, Ketua DPP HWK Bidang Seni Budaya, dan Dewan Kebijakan HWK Sumbar, saat membuka Rakerda mengatakan, “Mahakarya Randai We’e Sipono mengangkat kisah perjuangan Syekh Burhanuddin saat menyebarkan ajaran Islam di Sumatra Barat, dengan tiga daerah yang melatari kisahnya; Pariaman, Tanah Datar, dan Aceh Singkil. Drama musikal ini akan melibatkan puluhan aktor dan aktris nasional di Tanahair.”
“Mulai tahun 2020 ini HWK juga akan menerapkan program HWK Mandiri, HWK Kemitraan, dan HWK Partisipasi. Kita mengharapkan melalui program inklusif ini akan membuat eksistensi HWK makin dapat memberi andil pada pemberdayaan perempuan dan pembinaan generasimuda, sebagai bentuk pengabdian pada bangsa dan negara,” kata Sastri Bakry. (Muhammad Fadhli)