Kesehatan

Jamu Pahitan Redam Efek Makan Berlemak Saat Idul Adha

Untuk menjaga kesehatan pencernaan dan metabolisme tubuh, jamu pahitan disebut menjadi salah satu alternatif alami yang dapat membantu meredam efek negatif dari pola makan saat perayaan Idul Adha.

Konsumsi makanan tinggi lemak dan karbohidrat biasanya meningkat saat perayaan Idul Adha, terutama dari olahan daging kurban.

Ahli herbal sekaligus praktisi kesehatan alami, dr. Yulia Hapsari, menjelaskan bahwa minuman tradisional ini mengandung berbagai bahan seperti sambiloto, brotowali, dan meniran yang dikenal memiliki sifat detoksifikasi dan menurunkan kadar gula darah.

“Jamu pahitan membantu menstimulasi kerja hati dan pankreas, serta membantu tubuh mengolah lemak dan gula secara lebih efisien. Ini penting terutama saat banyak orang mengonsumsi daging dan makanan bersantan selama Idul Adha,” kata dr. Yulia, dikutip dari berbagai media, Senin (26/5/2025).

Menurutnya, konsumsi jamu pahitan secara rutin dalam jumlah tepat dapat mencegah gangguan pencernaan, membantu mengontrol kolesterol, dan mendukung fungsi hati.

Meski demikian, ia mengingatkan agar masyarakat tidak sembarangan mengonsumsi jamu tanpa takaran yang jelas, terutama bagi penderita gangguan lambung atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

“Jamu pahitan bersifat sangat kuat. Konsultasi dengan tenaga kesehatan tetap diperlukan, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta,” ujarnya.

Selain jamu, dr. Yulia juga menyarankan agar masyarakat tetap memperhatikan pola makan seimbang selama Idul Adha dengan memperbanyak asupan sayuran dan air putih untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Editor: Abdul Hadi

Abdul Hadi

Back to top button