Jenazah Amar (8 tahun), siswa kelas 1 SDN Tamansari V, Kota Cilegon ditemukan setelah menghilang 24 jam. Bocah itu tenggelam saat berenang di Perairan Bunda Siska, Minggu (7/6/2020), pukul 15.30 WIB.
Amar bersama belasan teman-teman dari warga Link Sukasari, RT 01/01, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon berenang di pantai tersebut.
Jenazah Amar ditemukan Senin (8/6/2020), pukul 13.33 WIB, masih di lokasi korban dikabarkan pertamakali tenggelam.
“Kami ucapkan terimakasih kepada tim gabungan dari Basarnas, Polair, Polsek Merak, Koramil Merak, dan Relawan serta masyarakat yang sudah bahu membahu melakukan kerja keras,”ujar Ketua Rt 01, Sutardi.
Putra Kelima
Sutardi kepada MediaBanten.Com mengatakan, korban yang merupakan putra kelima dari pasangan Ruhriana dan Ibu Bargianti.
Jenazah oleh petugas dibawa ke RSKM Cilegon untuk dilakukan otopsi. Senin ini juga dimakamkab di TPU milik warga RW 01 Link Sukasari.
Ado, panggilan Ketua RT itu mengimbau agar warga tidak lagi mengujungi lokasi, karena kondisi perairan ditempat itu sangat berbahaya.
“Semog pertama dan terakhir. Saya juga sudah menghimbau kepada semua warga kami, agar tidak melakukan kegiatan berenang di pantai itu, karena perairan sangat dalam, sekitar 5 meter dan berlumpur,” terangnya.
Sebelumnya, seorang anak laki-laki bernama Amar, berumur 8 tahun, warga Link Sukasari, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, hilang saat sedang berenang di pantai perairan tempat usaha moring milik Ibu Siska, di Merak.
Kepala Basarnas Provinsi Banten, M Zaenal Arifin, membenarkan telah menerima laporan dari pihak kepolisian setempat, pada Senin (8/6/2020) sekitar pukul 08.15 WIB.
Dalam laporan itu, dikatakan ada seorang anak yang hilang pada Minggu (7/’6/2020) sore, pukul 15.30 WIB di pantai atau perairan sekitar tempat usaha moring Ibu Siska, di Merak.
“Usai menerima laporan, kami langsung melakukan pencarian dengan mendatangi lokasi dimana korban pertama kali dinyatakan,”ujar M Zaenal, Senin (8/6/2020).
Dikatakan Zaenal, berdasarkan informasi, korban berenang bersama ke belasan teman-teman sebayanya. Kemudian, saat seluruh teman-temannya hendak pulang ke rumah, korban diketahui tidak ada. (yusvin)
