Kesehatan

Kadistan Banten Sebut Rabies Berpotensi Jadi Pandemi

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten, Agus Tauchid mengatakan, saat ini pihaknya tengah berjuang untuk mengantisipasi adanya kasus rabies pada hewan. Sebab, beberapa kasus yang terjadi di beberapa daerah sudah menjadi endemi. Jika hal ini tidak diantisipasi maka bisa berpotensi pandemi.

Untuk itu dia memandang bahwa persoalan kasus rabies tidak dianggap enteng. karena jika sudah menjadi pandemi seperti Covid-19 maka bisa saja berdampak pada beberapa sektor, terutama kesehatan.

“Jangan menganggap enteng rabies, karena kasus di beberapa daerah rabies menjadi endemi. Kalau endemi jadi pandemi, rabies bisa dibayangkan, virus covid-19 saja bahaya dan dampaknya seperti sekarang,” katanya saat acara menghadiri acara World Rabies Day 2021 di Tembong, Kota Serang, Selasa (28 September 2021).

Agus mengungkapkan, di Bali pernah terjadi endemi rabies, dan waktu itu dampak yang dirasakan Bali sangat luar biasa, terutama pada sektor ekonomi.

“Di Bali endemi rabies, apa yang terjadi? perekonomian Bali kolep, Australia membuat larangan berunjung ke Bali. Berapa miliar kerugian. Itu baru ancaman ekonomi, sisi kesehatan rabies juga bahaya,” ungkapnya.

Sementara, Kabid Keswan dan Kesmavet Dinas Pertanian Provinsi Banten drh. Ari Mardiana menjelaskan, ciri-ciri hewan rabies, menurutnya ada dua. Pertama rabies ganas, kedua rabies tenang.

“Kalau rabies ganas bisa ngegigit apa saja yang didekatnya. Sementara Rabies tenang diam saja, tapi mulutnya berbusa dan tidak lama lagi sekitar 7 hari meninggal,” katanya.

Begitupun, sambungnya, jika rabies terkena manusia, jika tidak ditangani 100 persen maka akan berpotensi meninggal, maka harus segera ditangani vaksin anti rabies.

“Rabies ini dapat menular dari hewan ke manusia, sementara dari manusia ke manusia melalui air liur dan sebagainya belum terjadi banyak kasus, meskipun katanya ada,” katanya.(Reporter : Hendra Hermawan / Editor : Sofi Mahalali)

Iman NR

Back to top button