Program Kampung Bhayangkara Pangan Mandiri di Banten digagas sebagai langkah konkret memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan lahan pertanian, peternakan, dan perikanan.
Kapolda Banten, Irjen Pol Hengki menyebut program Kampung Bhayangkara ini selaras dengan cita-cita nasional dalam mewujudkan swasembada pangan.
“Ini proyek perubahan yang bagus, mudah-mudahan bisa diimplementasikan di daerah kita yang subur. Selain jagung, juga sayur-mayur dan buah-buahan yang sangat dibutuhkan untuk mendukung pemenuhan gizi anak-anak Indonesia,” ujarnya di Serang, Kamis (2/10/2025).
Menurut dia, ketahanan pangan akan berdampak langsung pada kesejahteraan. “Kalau ketahanan pangan terwujud, masyarakat sejahtera, gizi anak makin baik, dan kebutuhan pokok bisa terpenuhi,” tambahnya.
Hengki menegaskan, program ini membutuhkan kerja bersama. “Ini bukan hanya tugas Polri, melainkan kerja sama dengan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, kota, maupun masyarakat yang mencintai pertanian. Semua harus berkolaborasi mewujudkan kampung pangan mandiri,” katanya.
Polda Banten juga menyiapkan pelatihan masyarakat di Balai Poliran (Polisi Peduli Pengangguran). “Masyarakat yang belum punya pekerjaan tetap kita ajak untuk berbudidaya pertanian, perikanan, dan perkebunan. Kita latih agar mereka punya skill dan kemampuan bercocok tanam,” ujar dia.
Kepala Biro Rena Polda Banten Kombes Pol Herry Ardyanto menambahkan, program ini ditargetkan menyebar ke sedikitnya 30 kampung. “Minimal lima kampung di tiap kabupaten, dan tahun ini harus ada 30 kampung terwujud,” ujarnya.
Untuk tahap awal, program akan dijalankan di beberapa kecamatan di Serang. “Mulai dari Kecamatan Kragilan, Baros, Kopo, dan Jawilan. Daerah lain akan menyusul,” katanya.
Selain itu, sistem pemantauan digital disiapkan untuk transparansi. “Kami akan buat dashboard TOP JOE agar semua data bisa dilihat. Bantuan berupa bibit jagung dan subsidi pupuk juga akan diberikan kepada masyarakat,” ujar Herry. (Pewarta : Devi Nindy Sari Ramadhan – LKBN Antara)
