Kawasan Baduy Dalam Ditutup Mulai 1 Feburari, Masuki Ritual Kawalu 3 Bulan

Kawasan Baduy Dalam di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak mulai tertetutup dari wisatawan sejak 1 Februari 2025 hingga tiga bulan ke depan, karena kawasan ini memasuk ritual Kawalu.
Kawasan Baduy Dalam tersebut berada di Kampung Cibeo0, Cikeusak dan Cikawartana, Desa Kanekes. Namun di luar kawasan Badiu Dalam, wisatawan atau warga masih bisa berkunjung.
“Kami minta wisatawan tidak memasuki kawasan Baduy Dalam selama pelaksanaan ritual Kawalu,” kata Tetua Adat yang juga Kepala Desa Kanekes Kabupaten Lebak Jaro Oom di Lebak, Sabtu (1/2/2025).
Pemerintahan desa sudah menyampaikan penetapan ritual perayaan Kawalu kepada Pemerintah Kabupaten Lebak.
Penetapan perayaan kawalu itu merupakan amanat leluhur adat yang harus dilaksanakan setiap tahun selama tiga bulan.
Ritual Kawalu di kawasan Baduy Dalam selama tiga bulan mulai berlaku 1 Februari dan berakhir 3 Mei 2025.
Kawalu tradisi bagi masyarakat Baduy Dalam dan ditutup untuk umum, hanya orang-orang tertentu yang bisa berkunjung dengan izin khusus dan jumlahnya terbatas.
Namun, wisatawan masih bisa berkunjung ke kawasan Baduy luar seperti kampung Kaduketug dan kampung lainnya.
Selanjutnya, setelah Kawalu selesai, maka masyarakat adat melakukan Seba Baduy untuk silaturahmi dengan mendatangi Bupati Lebak di Rangkasbitung dan Gubernur Banten di Serang.
“Kami berharap pelaksanaan tradisi Kawalu berjalan lancar dan semoga bangsa ini sejahtera,” katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak, Imam Rismahayadin mengatakan tradisi Kawalu bagi masyarakat Baduy Dalam sangat sakral yang harus dilakukan dan ditutup bagi wisatawan.
Pemerintah Kabupaten Lebak telah mengumumkan secara resmi terkait penutupan ini melalui surat yang dikeluarkan oleh Pemerintah Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, dengan nomor 521/018/Ds-kan 2001/1/2025.
Surat tersebut ditandatangani langsung oleh Kepala Kanekes, Jaro Oom. “Kawalu merupakan rangkaian ritual adat yang terdiri dari beberapa tahapan, yakni Ngalanjakan, Kawalu, dan Ngalaksa, sebelum akhirnya mencapai puncak pada upacara Seba Baduy,” katanya. (Mansur Suryana – LKBN Antara)