Kemenlu Beri Pelatihan Financial Technology dan Pemasaran Online
Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Dinas Koperasi UKM Banten memberikan pembekalan dan pelatihan kepada ratusan pelaku UKM dan staf Dinas Koperasi UKM kabupaten/kota, terutama dalam pemahaman pemanfaatan financial technology serta pemasaran produk berbasis online.
Pelatiihan atau bimbingan teknis bagi perwakilan UMKM Banten dengan tema ‘Peningkatan Daya Saing UMKM dalam mengoptimalkan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025 melalui pemanfaatan ‘Financial Technology’ tersebut menghadirkan narasumber dari Kemenlu, OJK dan juga dari Google, di Hotel Horison Ratu Ultima, Selasa (24/9/2019).
“Kita ingin UMKM ini lebih diberdayakan, masalahnya ada tiga yang selalu dihadapi UMKM yakni permasalahan permodalan, Sumber Daya Manusia (SDM) dan kreativitas atau inovasi. Dari permasalahan itu perlu dibantu teknologinya. Makanya kita hadirkan perwakilan Google dan OJK,” kata Staf Fungsional Kemenlu untuk ASEAN, Chilman Arisman.
Ia mengatakan, perwakilan Google dihadirkan untuk memberikan pemahaman bagaimana memasarkan produk UMIKM ke dunia melalui internet. Kemudian menghadirkan dari OJK berkaitan dengan akses permodalan, karena sekarang ini banyak yang menawarkan askes permodalan secara online agar tidak sembarangan dan berhati-hati mendapatkan permodalan tersebut.
Baca:
- Gubernur Apresiasi UMKM Banten Bisa Ekspor
- Ino Buka Bimtek Wirausaha Star Up Kerjasama LPDB KUMKM dan ICMI Banten
- Lion Air Group dan BRI Gelar Pameran UMKM di Manado
OJK
“OJK kita ingin memberikan wawasan mana saja lembaga-lembaga pinjaman yang sudah tercatat dan diawasi OJK. Karena sekarang ini marak yang menawarkan pinjaman secara online, jangan sampai nanti UMKM malah terjerat pinjaman yang tidak jelas,” ungkapnya.
Ia mengatakan, dalam masyarakat ekonomi ASEAN, UMKM harus melakukan pemberdayaan dengan tujuan bisa meningkatkan produktifitas, kemudian meningkatkan kualitas agar bisa beraya saing serta pada akhirnya bisa menyerap tenaga kerja dan terus bisa bergerak menggairahkan perekonomian bangsa.
“Total penduduk ASEAN ini sekitar 600 juta jiwa, di kita saja sekitar 260 juta jiwa. Ini adalah pasar yang bagus bagi UMKM. Kita ingin UMKM dibidang manufacturing bergerak dan maju jangan sampai berubah ke trading, karena malah nantinya mengecil dan tidak menyerap tenaga kerja,” jelas Chilman yang merupakan mantan duta besar Indonesia untuk Bahrain tersebut.
Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UKM Banten, Tabrani menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Luar Negeri yang telah menyelenggarakan kegiatan yang dikemas dalam bentuk pertemuan para pelaku usaha kecil menengah, untuk memperkenalkan tentang financial technology.
“Kenapa itu dilakukan, karena memang kita sadari salah satu yang menjadi kendala di antara kendala lain bagi pelaku usaha kecil menengah adalah kesulitan akses modal, meskipun dari berbagai lembaga keuangan juga sudah memberikan pembiayaan. Oleh karenanya mudah-mudahan dengan kegiatan ini akan memberikan pengetahuan baru memberikan pemahaman yang akhirnya nanti para pelaku UMKM dapat memanfaatkan informasi technology untuk pemasaran produk serta financial teknologi untuk akses permodalan,” kata Tabrani. (Rukman Nurhalim Mamora)