Olahraga

Kontingen Banten Tambah 2 Perunggu Dari Cabor Bulutangkis dan Catur

Atlet Bulutangkis ganda putri Banten, Tryola dan Serena Kani mempersembahkan medali perunggu setelah dikalahkan Jawa Barat dengan skor 21-19, 14 – 21 dan 16-21, di laga semifinal di GOR Waringin, Kota Jayapura, Rabu (13/10/2021).

Sementara itu medali emas dari kelas ganda putri disabet Jawa Timur atas nama Febriana Dwi dan Marsheila. Untuk medali perak diraih Jawa Barat Melani berpasangan dengan Rayhan.

Pelatih Bulutangkis Banten, Wahyu Widianto mengaku kurang puas dengan perolehan medali perunggu. Sebab target awal adalah meraih medali perak. Namun perolehan medali itu pun patut disyukuri.

“Kami target awalnya perak. Namun ternyata mendapatkan perunggu. Sayang sekali jika melenggang mulus maka Tryola dan Kani bisa meraih perak,” jelasnya.

Ia mengatakan persaingan untuk cabang bulutangkis ini ketat, tidak hanya di dominasi oleh DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur saja. Sejumlah provinsi yang ada di Sumatera maupun Kalimantan merupakan ancaman yang berbahaya.

Kendati hanya meraih perunggu, sejauh ini menjaga tradisi bahwa bulutangkis tidak pernah pulang dengan tangan hampa. Ia berharap untuk PON selanjutnya bisa meraih prestasi lebih dibandingkan PON Papua.

Tyola dan Serena Kani mengatakan, telah berusaha maksimal untuk bertanding. Keberhasilan meraih perunggu ini dipersembahkan untuk semua warga Banten.

Catur Perunggu

Atlet Catur Banten, Danny Juswanto mengakhiri petualangannya di PON XX Papua tahun 2021 dengan meraih medali perunggu di nomor perorangan catur standar terbatas putra, Rabu (13/10/2021) sore WIT. Kepastian itu didapat setelah menjalani 9 babak Danny hanya mengumpulkan nilai 7.

Danny kalah satu poin di banding juara pertama yang kembali diraih pecatur tuan rumah Cerdas Barus yang mengemas 8 poin. Nilai ini sama dengan yang dikumpulkan peraih medali perak Syarif Mahmud asal DKI Jakarta.

Namun Cerdas Barus mendapat keuntungan atas kemenangan tiebreak saat bertanding dengan Danny Juswanto. Kemenangan atas Danny tersebut memiliki nilai tinggi pada penilaian akhir.

Hasil ini membuat Danny mendulang 1 medali emas dan 2 medali perunggu. Medali emas dicapai pecatur asal Kabupaten Tangerang saat bertanding di nomor perorangan catur kilat terbatas putra. Sementara medali perunggu lainnya didapat di nomor perorangan catur cepat terbatas putra.

“Saya mohon maaf belum bisa menambah medali emas buat Banten, persaingan cukup ketat dan butuh lebih banyak energi untuk bisa menang di pertandingan ini,” ujar Danny.

Apa yang dikemukakan Danny diamini oleh Dudi Darmadi Pelatih Catur Banten dimana dikemukakanya pada pertandingan PON Papua, energi Danny tersita pada emosi di pertandingan. Ungkap Dudi, Danny tampil penuh semangat untuk bisa meraih kemenangan demi kemenangan.

“Pak Danny terbawa emosi untuk bisa menang, ini yang menguras pikirannya. Ini yang bikin dia cepat lelah. Ini jadi evaluasi buat kami kedepannya,” ulas Dudi.

Kedepan Dudi berharap kondisi Danny bisa tetap eksis di dunia catur nasional termasuk tampil di PON XXI yang akan dilangsungkan di Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara. Dengan persiapan selama 3 tahun lagi diyakini Dudi kemampuan pecatur berusia 62 tahun itu akan bisa lebih baik.

“Kami sudah berdiskusi tentang metode latihan dan apa yang akan dilakukan menghadapi PON XXI. Semoga Pak Danny diberi kesehatan sehingga bisa memenuhi harapannya di PON selanjutnya,” ucap Dudi. (KB / Editor: Iman NR)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button