Internasional

Konvoi MSF Masuk Ke Suriah Barat, Tangani Korban Gempa

Konvoi MSF atau Medecins Sans Frontieres atau Doctors Without Borders yang terdiri dari 14 truk telah memasuki Suriah sebelah barat laut (19/2/2023), tiba dari Turki melalui lokasi penyeberangan perbatasan Hammam.

Konvoi pertama ini membawa 1.296 tenda yang diperuntukkan bagi keluarga yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa bumi dan 1.296 perlengkapan musim dingin untuk melindungi tenda dari hawa dingin.

Konvoi MSF lainnya direncanakan akan segera menyusul untuk mengirimkan peralatan medis dan non medis.

Namun, MSF memperingatkan, peningkatan volume pasokan yang mendesak diperlukan untuk menyesuaikan skala krisis kemanusiaan.

Dalam sepuluh hari setelah gempa, jumlah truk yang melintasi perbatasan ke Suriah barat laut lebih rendah dari jumlah rata-rata pada tahun 2022.

Hadir di wilayah tersebut selama lebih dari 10 tahun, tim MSF dapat segera meluncurkan respons tanggap darurat.

Tim MSF mengosongkan stok darurat kami dalam tiga hari, menyumbangkan hampir 12 ton (4.000 meter kubik) peralatan bedah, pakaian, dan obat-obatan ke rumah sakit.

“Kami memberikan dukungan kepada fasilitas kesehatan di daerah tersebut hingga mereka kehabisan tenaga”, jelas Hakim Khaldi, Kepala Misi MSF di Suriah.

“Tapi kami tidak melihat adanya bantuan dari luar. Jumlah bantuan yang masuk sekarang masih sedikit dibandingkan sebelum bencana gempa terjadi.”

Tim kami mengidentifikasi kebutuhan besar yang belum terpenuhi dalam hal bantuan. Akses ke akomodasi dan kondisi kebersihan yang layak masih jauh dari diberikan.

Terutama bantuan untuk 180.000 orang yang baru mengungsi akibat gempa bumi 6 Februari menambah dua juta orang yang mengungsi akibat perang selama 12 tahun dan sudah hidup dalam kondisi genting.

MSF saat ini memberikan bantuan dan dukungan medis kepada orang-orang yang tinggal di lima pusat penerimaan di Idlib Utara. Ttim keliling memberikan perawatan kesehatan dan kami mendistribusikan tenda, air, roti, selimut, kasur, dan alat pemadam kebakaran.

Kegiatan yang bertujuan untuk memastikan kesinambungan akses pelayanan kesehatan baik bagi korban gempa maupun masyarakat umum akan dimulai minggu depan.

Bantuan kemanusiaan yang diberikan ke wilayah tersebut melalui mekanisme lintas batas bahkan belum menyamai jumlah rata-rata sebelum gempa.

Menurut data PBB, 5 hari setelah gempa, hanya 10 truk yang memasuki Suriah melalui Bab al-Hawa, titik penyeberangan perbatasan yang dikoordinasikan PBB untuk bantuan kemanusiaan dari negara tetangga Turki.

Pada 17 Februari, total 178 truk bermuatan bantuan yang disediakan oleh enam badan PBB telah menyeberang ke Suriah barat laut melalui Bab Al-Hawa dan Bab Al-Salama sejak gempa bumi sebelas hari sebelumnya.

Pada tahun 2022, sebanyak 7.566 truk bermuatan bantuan menyeberang dari Turki ke Suriah barat laut, yang mewakili rata-rata 227 truk untuk periode 11 hari yang sama.

Selain itu, sebagian dari 178 truk yang mencapai Suriah Barat Laut bukanlah bagian dari tanggap gempa melainkan pengiriman yang sudah direncanakan.

Bahkan mengingat penutupan perbatasan selama 3 hari, volume truk saat ini hampir tidak sebanding dengan respons kemanusiaan sebelum bencana.

Penyeberangan perbatasan konvoi MSF dimungkinkan berkat dukungan Al Ameen, sebuah LSM Suriah yang bermitra dengan MSF.

Pengiriman diatur di luar mekanisme kemanusiaan lintas batas PBB yang dikoordinasikan oleh WHO, yang tidak mencakup peralatan logistik.

MSF menyerukan untuk segera meningkatkan bantuan bagi orang-orang yang terkena dampak gempa bumi di Suriah barat laut, untuk mengatasi kebutuhan kemanusiaan baru yang menambah kebutuhan yang sudah ada di daerah tersebut.

Secara khusus, prioritas harus diberikan untuk penyediaan tempat tinggal dan peralatan air dan sanitasi, serta persediaan medis yang diperlukan untuk perawatan pasca operasi dan untuk mempertahankan kesinambungan perawatan, di antara hal-hal lainnya yang sangat dibutuhkan. (Cici Riesmisari – LO dan PR MSF Indonesia)

Editor: Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button