Kota Serang Belum Punya Shelter Tsunami
Kota Serang belum memiliki tempat evakuasi (shelter) warga jika terjadi bencana tsunami. Demikian dikemukakan Tb Urib Henus, Sekretaris Kota (Sekot) Serang yang juga Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota serang dalam sosialisasi pengurangan resiko bencana di Lebah Bukit Hijau, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Kamis (17/10/2019).
Urip mengatakan, pihaknya akan mengajukan pembangunan tempat evakuasi bencana itu pada APBD 2020. Pada pengajuan nanti, pihaknya akan membangun dua titik Shelter, yakni di Kelurahan Banten, dan Margaluyu, Kecamatan Kasemen.
Baca:
- Basarnas Gelar Pelatihan SDM Mitigasi Tsunami
- Uang Pungli Tsunami Rp59,5 Juta Diserahkan Ke Kepala Ruang Forensik RSDP Serang
- BMKG: Cabut Status Tsunami, BNPB: Gempa Tewaskan 2 Orang dan 200 Bangunan Rusak
“Usia Kota Serang juga kan baru 12 tahun, ditambah lagi APBD kita masih kurang. Tetapi insya Allah di 2020 kita akan usulkan, kita akan lakukan apa yang bisa kita lakukan. Bertahap lah,” katanya.
Lanjut dia, karena Kota Serang belum memiliki shelter, dalam mengantisipasi bencana tsunami. Pihaknya hanya dapat mengintruksikan masyarakat agar mengosongkan tempat tinggalnya, dan mengungsi ke daerah yang jauh dari pantai.
“Kita paling untuk saat ini evakuasi menggunakan kendaraan. Seperti kejadian tsunami kemarin, rumah masyarakat yang ada di daerah Kasemen kita minta untuk dikosongkan tempat tinggalnya, dan mengungsi di rumah saudaranya. Seperti ke daerah Ciruas,” katanya. (Sofi Mahalali)