Edukasi

Mencontoh DKI, Pemkot Tangerang Lakukan Penilaian Prokes di Sekolah

Pemkot Tangerang sedang melakukan penilaian indikator protokol kesehatan di sejumlah sekolah menjelang pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). Hal itu mencontoh pada pelaksanaan PTM di Jakarta yang lebih dulu berjalan.

“Penilaian sedang kami sempurnakan, dari kunjungan kemarin ke sekolah di jakarta ternyata salah satu assesmentnya di dalam kelas tidak boleh menggunakan AC, jendelanya tidak boleh ada horden dan banyak lagi,” jelas Arief R Wismansyah Walikota Tangerang, Kamis (2/9/2021).

Menurut Walikota, penerapan protokol kesehatan wajib dijalankan secara ketat meskipun saat ini Kota Tangerang berada pada status level tiga dengan zona kuning. Saat ini Pemkot Tangerang terus mengejar capaian vaksinasi pelajar sehingga kekebalan kelompok pada segmen pelajar cepat terwujud.

“Dinas Pendidikan sedang melakukan assement ulang ke sekolah – sekolah, jadi kami mau seaman mungkin dan seminimal mungkin resikonya,” terang Arief.

Ia juga berharap, untuk orang tua murid agar dapat melaksanakan vaksinasi untuk menyempurnakan kekebalan komunal di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.

“Saya harap nanti para pelajar juga bisa mengajak orang tuanya untuk melakukan vaksinasi, karena untuk melaksanakan PTM tidak hanya pelajarnya saja yang harus divaksin tapi guru, petugas sekolah dan orang tua juga harus sudah divaksin,” jelasnya.

Wali Kota mengungkapkan, pada pelaksanaan vaksinasi massal pelajar di hari kedua antusias pelajar tingkat SMA sangat tinggi. Dengan demikian, target vaksinasi di tingkat pelajar sebanyak 178.803 jiwa diharapkan dapat segera terealisasi.

“Hari ini targetnya sekitar 7.500 pelajar, pagi tadi baru satu setengah jam saja sudah tervaksinasi 1.100 pelajar,” tuturnya.

Arief juga mengungkapkan, bahwa dirinya melalui Dinas Pendidikan Kota Tangerang sedang mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka di Kota Tangerang.

Salah seorang orangtua siswa, Hendrik Simorangkir mengatakan agar rencana PTM dapat segera terealisasi mengingat efektifitas belajar tatap muka dapat meningkatkan pengetahuan secara utuh dibandingkan dengan belajar daring.

Dalam pelaksanaan PTM, sambung Hendrik, ia berharap agar control penerapan protokol kesehatan dapat dilakukan secara baik dan tepat sehingga tidak muncul klaster baru pelajar. (Reporter: Eky Fajrin / Editor: IN Rosyadi)

Iman NR

Back to top button