Ekonomi

Pemkab Lebak Bentuk Tim Percepatan Program Hilirisasi Pertanian

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak membentuk tim koordinasi percepatan program hilirisasi pertanian guna memperkuat ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat.

“Kami berharap program hilirisasi pertanian itu dilirik para investor untuk menanamkan modalnya di Lebak,” kata Analis Kebijakan Madya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak, Robertus Erwin di Lebak, Rabu (24/9/2025).

Ia mengatakan pembentukan tim koordinasi program hilirisasi yang dipimpin Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Pemerintah Kabupaten Lebak bertujuan agar potensi bisnis yang memungkinkan dapat mendatangkan investor.

Itu karena, menurut dia, Kabupaten Lebak cukup terkaya sumber daya alamnya dari sektor komoditas pertanian, perkebunan dan perikanan.

Karena itu, lanjutnya, program hilirisasi sangat positif dan memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah juga menyerap lapangan pekerjaan.

Selain itu juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga kedepannya bisa mempercepat pengendalian kemiskinan dan kemiskinan ekstrem.

Menurut dia, potensi kekayaan alam yang akan dihilirisasi oleh pemerintah daerah di antaranya pertanian padi yang melimpah.

Produksi padi itu, katanya, nantinya dikelola oleh investor maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat agar gabah hasil panen petani tidak dipasok keluar daerah, namun dikelola dan diproduksi di Lebak sendiri menjadi beras.

Pengelolaan padi tersebut dipastikan Kabupaten Lebak sebagai daerah produsen beras terbesar di Provinsi Banten dengan tanam 150 ribu hektare dengan tiga kali musim tanam dalam setahun.

Begitu juga sektor perkebunan dengan melimpahnya produksi kelapa sawit, sehingga pengelolaan “Crude Palm Oil” atau CPO ada di Kabupaten Lebak.

Selama ini, ia mengatakan pabrik CPO tidak ada di Kabupaten Lebak, padahal sentral penghasil produksi kelapa sawit di daerah ini.

Begitu pula sektor perikanan tangkap dengan melimpahnya produksi ikan besar, seperti tuna, marlin, layur juga tangkapan cakalang, kembung, tongkol, lobster dan sidat.

Bahkan, tangkapan ikan Lebak terbaik karena populasinya berada di Perairan Samudera Hindia dan diantaranya ekspor.

Tangkapan ikan itu, ujar dia, nantinya bisa dikelola usaha bisnis produksi pengelolaan sardines atau ikan kaleng.

“Kami meyakini program hilirisasi sektor pertanian, perkebunan dan perikanan mampu memajukan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat,” katanya menjelaskan.

Bupati Lebak Mochamad Hasbi Asyidiki mengatakan mereka sangat mendukung percepatan program hilirisasi karena akan berdampak terhadap kemajuan pertumbuhan ekonomi daerah dan penyerapan lapangan pekerjaan.

Program hilirisasi tersebut dipastikan dapat mendukung Instruksi Oresiden (Inpres) Nomor 8 tahun 2025 tentang pengendalian kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem.

“Kami berharap program hilirisasi para investor dapat menanamkan modalnya di Lebak dengan mengelola potensi alam guna kemakmuran masyarakat,” katanya. (Pewarta : Mansyur Suryana – LKBN Antara)

Iman NR

Back to top button