Petani Lebak Kembangkan Pepaya Kalifornia Untuk Penuhi Program MBG
Sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Banten, mengembangkan pepaya kalifornia atau nama aslinya Pepaya Kalina guna memenuhi kebutuhan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Banyak yang datang ke sini pengelola dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk Program MBG memesan pepaya kalifornia,” kata Maman (50), petani pepaya kalifornia di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Minggu.
Pengembangan pepaya Kalina dipastikan banyak pembeli, selain untuk kebutuhan konsumsi program MBG juga untuk memenuhi permintaan pasar. Saat ini, dia mengembangkan pepaya tersebut mencakup seluas satu hektare dan sudah dua kali panen.
Bahkan, dia setiap pekan dipesan oleh sejumlah pengelola SPPG untuk Program MBG sebanyak satu ton per pekan dengan harga Rp4.000 per kilogram (kg).
Dari penjualan satu ton dengan harga Rp4.000 per kg, maka bisa menghasilkan pendapatan Rp4 juta per pekan. Selain itu juga pihaknya memasok buah pepaya ke pedagang pengecer di sekitar Rangkasbitung.
“Kami merasa terbantu adanya Program MBG, karena bisa membantu pendapatan petani,” katanya menjelaskan.
Begitu juga petani pepaya kalina di Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak Yana mengatakan pihaknya kini bisa memasok ke sejumlah pengelola SPPG di wilayahnya dan bisa memenuhi kebutuhan satu ton per pekan.
Produksi pepaya Kalina di wilayahnya sudah tumbuh dan berkembang, bahkan Warunggunung sebagai sentra penghasil pepaya Kalina terbesar di Lebak.
“Kami sudah tiga kali panen buah pepaya Kalina bisa memenuhi permintaan SPPG dan Pasar Rangkasbitung,” katanya.
Ketua Koordinator Badan Gizi Nasional (BGN) Wilayah Kabupaten Lebak Asep Royani mengatakan, pihaknya mengapresiasi ketersediaan buah pepaya kalifornia dari petani lokal dan tidak mendatangkan dari luar daerah.
Sebab, kandungan gizi dan vitamin pepaya kalifornia cukup besar dan cocok untuk dikonsumsi anak- anak pelajar.
Saat ini,kata dia, pihaknya minta pengelola SPPG agar mengutamakan untuk bahan pokok dipasok dari petani lokal, sehingga dapat menggulirkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. “Kami melihat sebagian besar kebutuhan konsumsi Program MBG dipasok dari lokal,” kata Asep.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan selama ini hampir di 28 kecamatan di daerah itu mengembangkan pepaya Kalifornia guna meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Kita saat ini penghasil produksi pepaya Kalifornia terbesar di Banten dan bisa memenuhi kebutuhan konsumsi Program MBG juga Pasar Induk Rau Serang dan Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang,” katanya. (Pewarta : Mansyur Suryana – LKBN Antara)










