Mendukung program Kapolri dalam menjaga stabilitas harga serta ketersediaan barang kebutuhan pokok, Polres Serang menggelar kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman Mapolsek Tanara, Sabtu (23/8/2025).
Kegiatan GPM yang berkolaborasi dengan Bulog Sub Divre Serang menyediakan beras premium Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta minyak goreng ukuran 1 liter.
Ratusan warga Kecamatan Tanara tidak menyia-nyiakan untuk mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga murah. Warga yang sebagian besar emak-emak secara bergelombang mendatangi halaman Polsek Tanara.
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 12.00 WIB ini berhasil menyalurkan 2 ton beras SPHP kemasan 5 kg serta 120 kantong minyak goreng merek MinyaKita ukuran 1 liter.
Dalam gerakan pangan murah ini, Polres Serang menjual dengan harga lebih murah dari pasaran. Untuk beras SPHP dijual seharga Rp56 ribu per 5 kg. Sedangkan minyak goreng merek MinyaKita dijual Rp15 ribu per kantong ukuran 1 liter.
Dalam kegiatan GPM, petugas membatasi pembelian beras dan minyak goreng. Masyarakat hanya bisa mendapatkan 10 kilogram beras dan 2 kantong minyak goreng.
Kapolsek Tanara, AKP Teguh Yuni mengatakan kegiatan gerakan pangan murah (GPM) Polri ini wujud komitmen Polres Serang dalam membantu menjaga stabilitas harga serta ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau.
“Melalui kegiatan GPM ini, Polres Serang membantu masyarakat menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau, sekaligus menjaga stabilitas harga di pasaran,” kata Kapolsek.
Turut hadir dalam kegiatan GPM, Sekretaris Camat Tanara, UPT Pertanian serta personil Polsek Tanara.
Sebelumnya, mendukung program Kapolri dalam menjaga stabilitas harga serta ketersediaan barang kebutuhan pokok, Polres Serang kembali menggelar kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) (Baca: Polres Serang Gelar Kegiatan Gerakan Pangan Murah di Tirtayasa).
Kegiatan GPM yang berkolaborasi dengan Bulog Sub Divre Serang kali ini dilaksanakan di Balai Desa Tirtayasa, Rabu (20/8/2025).
Ratusan warga Kecamatan Tirtayasa tidak menyia-nyiakan untuk mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga murah. Warga yang sebagian besar emak-emak secara bergelombang mendatangi halaman kantor desa. (Yono)
