Ramai di Medsos, Perbaikan Jalan Persiapan Arus Mudik di Lebak, Diprotes Warga

Sejumlah perbaikan jalan untuk menghadapi arus mudik lebaran di Lebak tengah ramai jadi perbincangan di platform media sosial Instagram. Ditengarai perbaikan jalan yang dilakukan oleh UPTD PJJ wilayah Lebak Dinas PUPR Banten diduga dilakukan saat jalan masih basah oleh air hujan.
Diketahui konten yang ramai jadi perbincangan pertama kali diunggah oleh akun @desihrdiana. Dalam video pendek tersebut, seorang wanita yang belakangan diketahui anggota dewan Lebak ini mencoba mengklarifikasi para petugas yang sedang menambal jalan yang retak dan berlubang di ruas jalan di Kabupaten Lebak.
“Ieu dari provinsi yah. Anggaran pemerintah yah. Duit nagara? Ieu kan baseuh (ini kan basah). Iya tapi kan ini hujan,” kata wanita dalam video.
“Ini mah lem (emulsi),” potong salah seorang petugas di lokasi perbaikan jalan.
Dalam konten yang ditonton 58,9 ribu kali dan diposting ulang sebanyak 63 kali itu (pukul 20.00 WIB) di antaranya oleh @info.banten dan @infobanten1; wanita dalam video itu meminta agar anggaran pemerintah tidak terbuang sia-sia.
Lantaran menurutnya penanganan tambal sulam jalan yang dilakukan pasca hujan rentan mengalami rusak kembali.
“Setiap hujan ditambal ku ieu (aspal). Udah gitu datang mobil tronton anu tonasena puluhan ton. Atuh ngelotok deui. Percuma ieu anggaran pemerintah, duit nagara ulah disia-siakeun,” tandas wanita dalam video tersebut.
Seraya memperlihatkan jalan berlubang tak jauh dari lokasi penambalan. “Ini baru kemaren yah. Seminggu yang lalu ieu ditambal, geus doang kieu deui yeuh, (seminggu yang lalu ini ditambal, kondisinya udah kaya ini yah),” tutupnya.

Sementara saat dikonfirmasi ke kepala UPTD PJJ Wilayah Lebak Dinas PUPR Banten, Agus Mufariq mengatakan, bahwa tayangan konten yang ramai di salah satu platform medsos tersebut merupakan anggota DPRD Kabupaten Lebak. Anggota dewan itu, kata Agus, dikenal juga aktif di sejumlah platform medsos terutama Instagram dan Tiktok.
Ia menjelaskan tayangan di medsos itu merupakan kegiatan pemeliharaan rutin jalan ruas Picung – Simpang – Malimping. Secara teknis pihaknya sudah menjelaskan kepada anggota dewan terkait kegiatan tersebut.
Bahwa tambal sulam dengan material hotmix dilakukan di segmen beton yang mengalami haus dan segmen hotmix yang terkelupas.
“Pekerjaannya sendiri tidak dilakukan pas waktu hujan. Akan tetapi setelah hujan berhenti. Adapun adanya air di lokasi penanganan, merupakan air aspal cair atau emulsi sebagai perekat hotmix,” terang Agus Mufariq.
Ia menambahkan, sebelum mulai melakukan pekerjaan petugas di lapangan membersihkan dahulu area yg akan dilakukan penanganan atau hotmix.
“Terimakasih informasi dan masukannya kami terima, sebagai bentuk evaluasi ke depan agar lebih maksimal dalam pelaksanaannya,” tutup Agus Mufariq. (Budi Wahyu Iskandar)