Dua Fraksi Golkar dan Gerindra di DPRD Kabupaten Tangerang “berlawanan” dalam menanggapi penyampaian nota keuangan RAPBD tahun 2022 yang disampaikan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar di Rapat Paripurna DPRD KabupatenTangerang, Rabu (10/11/2021).
Bisa ditebak, Fraksi Golkar mengapresiasi RAPBD itu. Bahkan, memuji Ahmad Zaki Iskandar yang juga Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta itu yang menempatkan skala prioritas pada program kerja tahun depan.
Katanya, skala prioritas itu menambah optimisme dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat bisa diwujudkan.
“ Fraksi Golkar harapkan RAPBD 2022 dapat terwujud sebagai dinamika dan dikelola dari berbagai masukan. Seperti, Musrembang, Reses dan ruang- ruang partisiapasi public lainnya yang memotret kondisi real kebutuhan masyarakat,” kata Sholeh Afif yang membacakan pandangan Fraksi Golkar.
Berbeda dengan pandangan Fraksi Gerindra yang dibacakan Muhammad Nasrullah yang mengkritisi rancangan itu terlalu optimis.
Misalnya penetapan target pendapatan berdasarkan asumsi kondisi perekonomian Kabupaten Tangerang dalam kondisi normal.
Padahal Kabupaten Tangerang juga tidak terlepas dari kondisi pandemi Covid 19 yang menyebabkan kondisi perekonomian melemah. Imbasnya, diperkirakan pendapatan bisa turun cukup signifikan.
“Pertanyaannya, bagaimana Pemda dapat mengejar target pendapatan tersebut !,” kata M Nasrullah.
Nasrullah menilai masih ada potensi pajak daerah yang masih bisa dikembangkan dan dapat direalisir secara optimal. Tujuannya, agar dapat menambah pendapatan asli daerah (PAD).
“(melalui) Intensifikasi maupun ekstensifikasi retribusi dan pajak daerah,” ungkapnya.
Fraksi Gerindra menyoroti defisit anggaran Rp300 miliar yang dikatakan setiap tahun berulang.
Dia mempertanyakan, apakah hal itu disebabkan oleh kurang matangnya Pemda dalam perencanaan penyusunan Anggaran Pemda.
“Itulah 3 catatan kami. Ini sebagai bentuk kepedulian kami terhadap Pemkab Tangerang,” tuturnya, saat mengakhiri pandangan fraksi. (Reporter: Iqbal Kurnia / Editor: Iman NR)
