Kesehatan

RS Atma Jaya dan DJI MoU Penggunaan Jamu Dalam Pengobatan

Rumah Sakit Atma Jaya berupaya untuk mengembangkan penelitian terkait penggunaan jamu dalam pengobatan di rumah sakit melalui kerja sama yang terjalin dengan Dewan Jamu Indonesia (DJI) melalui sebuah nota kesepahaman (MOU).

“Jamu memiliki peran vital dalam mewujudkan pendekatan pengobatan dan pengembangan penggunaan jamu di rumah sakit. Pasien dalam proses kesembuhannya perlu diberdayakan untuk memiliki dan memilih opsi-opsi pengobatan, termasuk opsi tradisional melalui jamu,” kata CEO Atma Jaya Healthcare Group, Edward dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (23/12/2024).

Dalam penandatanganan MOU di Bali pada 16-18 Desember 2024, Edward menyatakan bahwa penggunaan jamu dalam pengobatan telah menjadi hal yang lumrah di negara lain.

Jamu secara resmi juga diakui sebagai warisan budaya oleh UNESCO dan telah dikenal serta populer di kalangan masyarakat Indonesia sebagai produk untuk obat ataupun suplemen.

Oleh karena itu, ke depannya masyarakat perlu teredukasi secara optimal mengenai penggunaan jamu sebagai opsi pengobatan, dan secara bersamaan perlu adanya standarisasi, keamanan, serta dukungan pemerintah dengan kebijakan terkait.

Melalui kerja sama itu, ia berharap pihaknya dapat menjadi pionir lahirnya riset terkait jamu dan dapat memperkuat peranan jamu untuk mendukung kesehatan masyarakat sekaligus memperkenalkan potensi jamu ke skala internasional.

Ketua Dewan Jamu Indonesia Mayor Jenderal (Ret.) Prof. Dr. dr. Daniel Tjen, Sp.N., menambahkan sampai saat ini bahan baku herbal adalah yang paling mungkin untuk kemandirian, karena ketersediaan bahan alam untuk bahan obat herbal yang berlimpah tumbuh subur di Indonesia.

Sehingga diperlukan inovasi yang lebih banyak dalam mengolah bahan-bahan tersebut. Dalam rangka mendorong inovasi, pihaknya telah bekerja sama dengan perguruan tinggi baik dalam dan luar negeri termasuk dari Universitas Osaka di Jepang dalam meningkatkan keamanan produk jamu.

“Pemahaman akan tradisi pengobatan di tanah air yang dipadu dengan filosofi Djampi Oesodo dan disertai dengan validasi terarah melalui penelitian akan semakin memperkuat kehadiran jamu di dalam dunia kesehatan modern,” ujar dia.

Dalam kesempatan yang sama, Rumah Sakit Atma Jaya juga menjalin kerja sama dengan Universitas Mulawarman terkait penelitian dan magang mahasiswa.

Dilakukan pula pemilihan duta jamu dimana Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya yang juga merupakan unit karya dari Yayasan Atma Jaya turut mengirimkan dua orang delegasi.

Dari dua delegasi yang berpartisipasi, Ni Nyoman Ayu Respani, mahasiswi Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya, berhasil terpilih menjadi Duta Jamu Bidang Parawisata. (Sumber: LKBN Antara)

Editor Iman NR

Iman NR

Back to top button