Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Lebak, Banten menampung produksi pangan lokal dari hasil komoditas pertanian, perikanan dan peternakan untuk keperluan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Kita di sini menampung hasil produksi kearifan lokal guna membantu ekonomi petani setempat,” kata H Amin, pemilik SPPG Yayasan Hamim Center Founder (HCF) Cibadak Kabupaten Lebak, Kamis (4/9/2025).
Pelaksanaan program MBG itu sudah bergulir dua pekan lalu, dan semua produksi pangan lokal ditampung untuk peningkatan ekonomi masyarakat khususnya petani.
Sebab, kata dia, di daerahnya terdapat berbagai komoditas hasil pertanian pangan (beras), aneka sayuran, dan buah-buahan.
Selain itu juga peternakan unggas, telur broiler dan perikanan air tawar, seperti ikan mas, gurame dan lele.
“Kami optimistis untuk keperluan bahan pokok program MBG bisa terpenuhi dari produksi pangan lokal,” katanya.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sukabungah Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Ruhiana mengatakan, anggotanya sebanyak 150 petani mengembangkan pertanian pangan juga aneka sayuran dataran rendah, seperti ketimun, terung ungu, kacang panjang, paria dan hoyong.
Sebab, produksi hasil pertanian tersebut bisa dipasok ke sejumlah SPPG untuk keperluan program MBG.
Bahkan, dirinya kini memasok ke SPPG di Cibadak dengan menjual beras ukuran 25 kilogram (kg) Rp270 ribu, kacang panjang Rp6.000 per kg, kangkung Rp1.000 per ikat, cabai rawit Rp30.000 per kg, terung Rp6.000 per kg, ketimun Rp6.000 per kg.
“Kami bisa menghasilkan pendapatan hasil penjualan antara Rp800 ribu hingga Rp1 juta per hari,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat mengatakan, pihaknya minta petani agar mengoptimalkan lahannya untuk pertanian pangan dan sayuran serta palawija guna mewujudkan program swasembada pangan dan peningkatan ekonomi.
“Kita berharap petani bisa memenuhi ketersediaan pangan lokal untuk kebutuhan SPPG untuk mensukseskan program MBG,” katanya. (Pewarta : Mansyur Suryana – LKBN Antara)
