Perusahaan pengembang dari Komplek Mutiara Garuda tidak menghadiri RDP penyerahan PSU, Tokoh Masyarakat Pantura, Ahmad Yani menilai bahwa Pemkab Tangerang sudah dilecehkan.
“Ketidakhadiran Pengembang sebagai bentuk ‘pelecehan’ terhadap lembaga Pemerintah Kabupaten Tangerang maupun Masyarakat,” katanya, di DPRD Kabupaten Tangerang, Kamis (24/9/2021).
Apalagi kata dia, perusahaan pengembang yakni PT.Indo Global Adiya Pratama, dan PT.Graha Cemerlang sudah sering mengingkari janjinya.
Ahmad Yani mengaku, pihaknya sudah merasa bosan dan kesal dengan sikap dari pengembang ini. Dia, mendesak agar Pemerintah bertindak tegas dalam menanggapi persoalan ini.
“Kalau (Pemerintah) sudah sering ‘dilecehkan’ begini, harus dilanjutkan bagaimana. Apa hanya ditegur dengan surat peringatan lalu mangkir lagi dan lagi,” tuturnya.
Sementara Ketua Forum Warga Mutiara Garuda, Djamaludin mengungkapkan, seharusnya Pemkab Tangerang bukan hanya sekedar mengirimkan undangan RDP lanjutan, pada Rabu, 29 September mendatang.
Namun, diikuti dengan pemberian hukuman. Sebab, PT. Indo Global Adiya Pratama dan PT. Graha Pratama sudah sering mengingkari janji untuk menyerahkan PSU.
“Harusnya Pemkab pake ‘kacamata kuda’ untuk menindak tegas para Pengembang Hitam (nakal),” ujarnya.
Perlu diketahui, sampai berita ini dimuat, MediaBanten.com belum dapat mengkonfirmasi pihak Developer, untuk meminta keterangan soal tak hadir dalam RDP, baik di Nomor HP pribadi maupun di Nomor (021- 5400988) dan (021-5400989).
Penyerahan Prasarana dan Sarana Utilitas Umum (PSU) atau Fasos dan Fasum Komplek Mutiara Garuda ditunda. Hal ini dikarenakan pihak pengembang tidak hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP), di Gedung DPRD Kabupaten Tangerang, belum lama ini.
Diketahui Komplek Mutiara Garuda ini berada di Desa Kampung Melayu Timur, Kecamatan Teluk Naga. kemudian untuk perusahaan pengembangnya yakni PT.Global Adiya Pratama, dan PT. Graha Cemerlang. (Reporter : Iqbal Kurnia / Editor : Sofi Mahalali)
