Ekonomi

Tekan Angka Inflasi, Pj Sekda Banten Dorong Keterlibatan Stakeholders

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Nana Supiana mendorong keterlibatan seluruh stakeholder dalam menekan angka inflasi di daerah. Terlebih akan memasuki bulan Ramadan.

Hal itu diungkapkan Nana usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi secara virtual yang dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Tomsi Tohir, Senin (24/2/2025).

Nana mengungkapkan, tren peningkatan permintaan terhadap komoditi pangan itu biasanya terjadi ketika menjelang Ramadan, pada saat Ramadan, dan menjelang lebaran.

Maka dari itu, sinergitas seluruh stakeholder harus terjalin dengan baik. Tidak hanya pihak yang terlibat dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), tapi semua unsur seperti pengusaha untuk menekan angka inflasi.

“Sehingga tim ini bisa mengidentifikasi potensi kenaikan harga di pasaran,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, tim TPID yang ada juga terus memastikan pengendalian inflasi melalui empat formasi yang meliputi ketersediaan barang, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.

“Sehingga betul-betul TPID ini bisa memastikan 23 komoditas yang menjadi perhatian terjaga dengan baik,” pungkasnya.

Sebelumnya, setelah program diskon tarif listrik berakhir pada akhir Februari 2025, Bank Indonesia memperkirakan terjadi kenaikan inflasi di Banten pada Maret 2025, apalagi bertepatan dengan bulan Ramadan atau bulan puasa (Baca: BI: Pada Maret 2025, Bakal Terjadi Kenaikan Inflasi di Banten).

Deputi Direktur BI Banten, Hario K Pamungkas di Serang, Selasa (11/2/2025) mengatakan, pada Januari 2025 Banten mengalami deflasi sebesar -1,05 persen month to month dan 0,85 persen year on year (yoy).

“Deflasi ini terutama disebabkan oleh diskon tarif listrik sebesar 50 persen yang berlaku pada bulan Januari dan Februari,” ujarnya.

“Deflasi ini terutama disebabkan oleh diskon tarif listrik sebesar 50 persen yang berlaku pada bulan Januari dan Februari,” ujarnya.

Menurut dia, fenomena deflasi pada Januari ini tidak hanya terjadi di Banten, melainkan secara nasional. Selanjutnya, pada Maret 2025 akan terjadi normalisasi tarif listrik.

“Ini juga sudah ada imbauan dari BPS pusat bahwa diskon tarif listrik ini hanya berlaku di Januari dan Februari, dan akan ada normalisasi tarif listrik di Maret. Artinya di Maret nanti harus ada antisipasi untuk kendalikan lonjakan atau kenaikan inflasi Banten,” katanya.

Selain itu, bulan Maret juga bertepatan dengan Ramadan, yang biasanya menyebabkan peningkatan permintaan dan harga pada beberapa komoditas pangan, seperti bawang merah, telur ayam, daging ayam, dan tarif angkutan umum. (Siaran Pers Biro Adpim Banten dan Dok MediaBanten)

Iman NR

Back to top button