Ekonomi

Tuntut Kejelasan Nasib, Puluhan Pekerja Demo Hotel Marbella di Anyer

Tuntut kejelasan nasib, puluhan pekerja berdemo di depan Hotel Marbella Anyer, Kabupaten Serang, Sabtu (16/10/2021. Pintu masuk utama ditutup oleh barisan massa aksi.

Kalaupun mereka di-PHK, puluhan pekerja menuntut pesangon dan hak mereka dibayar seluruhnya, untuk biaya hidup dan mencari pekerjaan lainnya.

“Sekarang ini demo ke 4, karena tidak terjadi kesepakatan. Disnaker sudah, polsek, Polres Cilegon, Polda Banten juga memediasi kami,” kata Zaenal Abidin, perwakilan pegawai Marbella, Sabtu (16/10/2021).

Zaenal yang bekerja sejak tahun 2002 di bagian keamanan hotel Marbella bercerita kalau pemilik akan memberikan uang hak mereka yang tertunda sebesar Rp800 juta, untuk 80 pekerja.

Kemudian ada kesepakatan pemberian uang pesangon senilai Rp2,4 miliar. Namun pekerja tidak mau pembayaran pesangon dicicil selama 4 tahun.

“Owner maunya dicicil 4 tahun, dicicil Rp 700 ribu per bulannya. Hasil mediasi ini dimajukan jadi 3 tahun, dengan Rp 1 juta perbulan. Kami ingin pengennya simpel, bayar aja dulu setengahnya, buat usaha kami. Sisanya kita bicarakan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun,” ujarnya.

Menurut Zaenal, polemik ini berawal dari pandemi covid-19 di tahun 2020. Kala itu, karyawan bekerja 15 hari setiap bulan dan gaji diberikan setengahnya.

Pandemi berlanjut hingga tahun 2021, mengakibatkan hotel sepi pengunjung dan berkurangnya pendapatan. Problem lainnya, Zaenal masih menerima gaji berdasarkan UMK 2017, sebesar Rp3,3 juta.

“Sampai ke sini, kami tidak digaji, karena ketidakjelasan dari manajemen, direksi dan owner. Makanya kami sering berunjuk rasa. Jika mau di PHK, silahkan dengan ketentuan yang ada. Kami juga menyadari, besar dan hidup dari Marbella. Tapi disatu sisi, terkait hak kami harus diperhatikan manajemen. Kami seperti dilempar-lempar,” ujarnya. (Reporter: Yandi Deslatama / Editor: Iman NR)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button