Wagub Minta Ikayasa Mengedepankan Kemitraan Triple Helix
Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy mengajak Ikayasa atau Ikatan Alumni Kamayasa (Keluarga Mahasiswa Tirtayasa) untuk mengedepankan kemitraan pemerintah daerah, perguruan tinggi dan industri atau dikenal dengan konsep triple helix dalam kerangka pembangunan daerah.
Salah satu tantangan yang harus direspon di era masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, mengingat MEA akan berimplikasi pada free flow of skilled labour.
“Melalui konsep triple helix, universitas tidak hanya berperan sebagai penghasil pengetahuan, namun juga penghasil lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan industri dan masyarakat,’ kata Andika dalam sambutannya pada acara pembukaan Pertemuan Puncak Ikayasa Forum di gedung DPRD Kota Cilegon, Kota Cilegon, Minggu (1/9/2019).
Acara pertemuan bagi para kader dan alumni organisasi mahasiswa primordial Banten di luar Banten tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Ikayasa Faqih Usman yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Cilegon.
Baca:
- Mahasiswa: WH-Andika Dinilai Membohongi Rakyat Banten
- Himpunan Mahasiswa Arsitek UPH Gelar Pameran “Sebuah Proses”
- Dibuka, Pertandingan Futsal Antar Mahasiswa Se-Banten di GGR Maulana Yusuf
Belum Maksimal
Andika menyayangkan, konsep triple helix belum dapat berjalan maksimal disebabkan oleh kurangnya kepercayaan dan pemahaman antar sektor. Pemerintah Provinsi Banten berdasarkan peraturan perundang-undangan akan mengedepankan kebijakan-kebijakan yang mendorong tumbuh kembangnya hubungan kemitraan antara pemerintah daerah, industri dan perguruan tinggi.
Disisi lain, kata Andika, universitas juga harus mulai memformulasikan strategi dan kebijakan akademik yang mampu merespon tuntutan dunia industri dan masyarakat sehingga hasil penelitian dan lulusan dapat menjawab permasalahan yang ada. Termasuk juga sektor industri, harus segera mendekatkan diri dan terbuka terhadap universitas atau lembaga pendidikan vokasional. “Sehingga sumber daya manusia universitas dapat berkolaborasi dengan dunia industri untuk memformulasikan kegiatan yang dapat menjawab permasalahan yang ada,” imbuhnya.
Andika mengatakan, Ikayasa diharapkan dapat berperan aktif dalam membantu pemerintah daerah mengatasi berbagai tantangan dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, mulai dari memotret kebutuhan dan aspirasi masyarakat, menghadirkan inovasi, menciptakan modal sosial, inisiasi potensi perubahan serta melestarikan kearifan lokal masyarakat sebagai modal utama pembangunan daerah.
Sebagai bagian dari perguruan tinggi, kata andika, Ikayasa dan Kamayasa diharapkan dapat berkontribusi dalam membumikan gerakan intelektualisme di kampus melalui pengarustamaan gerakan literasi dan meningkatkan karya melalui tulisan. Sikap kritis yang membangun dan norma- norma etika dalam menyampaikan pendapat, kata Andika, juga agar diperhatikan untuk keharmonisan dalam keberagaman pendapat di masyarakat.
Sementara itu Ketua Umum Ikayasa Faqih Usman mengatakan, menyambut baik ajakan Andika. Faqih mengaku sangat mengapresiasi ajakan Andika, dan akan segera merapatkan barisan untuk menyambut ajakan tersebut. Meski begitu, Faqih juga meminta pemda di Banten termasuk Pemprov Banten memberikan dukungan yang konkrit terkait keberadaan organisasi tersebut.
“Pemkab Serang baru-baru ini telah menghibahkan anggaran bagi pembangunan asrama Kamayasa di Bandung. Kami harap pemda lain di Banten juga dapat mengikuti jejak Pemkab Serang ini,” ujarnya. (Siaran Pers Tim Media Wagub Banten)