Pemerintahan

Walikota Tangerang Klaim Sudah Turunkan Jumlah Titik Banjir

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengaku sudah dapat menurunkan jumlah titik banjir. Dari catatan Dinas PUPR, dari total 321 titik pada 2019, kini menjadi 300 titik. Hal ini disampaikan Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah.

Arief R. Wismansyah mengatakan, saat ini penanganan banjir di daerahnya itu terus dimaksimalkan. Upaya ini dilakukan dengan cara melibatkan peran masyarakat, dan penguatan regulasi oleh Pemerintah Kota Tangerang.

Arief menuturkan, mitigasi bencana banjir ini dilakukan oleh sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), dengn melakukan perawatan ataupun pembangunan turab.

Kemudian, penambahan kekuatan mesin pompa, normalisasi 15 sungai, dan kesiapsiagaan personil dalam mengurangi risiko serta dampak bencana.

“Upaya rencana mitigasi bencana secara umum, dilakukan penyusunan strategi penanggulangan bencana banjir,” katanya. Rabu (22/9/2021).

Arief menyebut, mitigasi bencana itu antara lain, penyusunan daerah rawan bencana, menginventarisir kerusakan sarana prasarana, menyusun kebutuhan peralatan penanggulangan bencana peningkatan SDM dan sosialisasi serta edukasi penyelamatan kepada masyarakat.

Kemudian dilakukan pula pelatihan, dan stimulasi kepada masyarakat serta mendorong Pemerintah Kecamatan bersama Kelurahan untuk terus membentuk kampung tangguh bencana.

Lanjut Arief, untuk meminimalisir dampak bencan, pihaknya tengah menggencarkan sadar bencana kepada masyarakat mengenai sadar bencana.

“Hal itu dalam rangka membangun kesadaran bersama akan pentingnya sadar bencana,” terangnya.

Arief membeberkan, sejauh ini BPBD Kota Tangerang juga telah melakukan beberapa kegiatan. Diantaranya pembentukan kampung tangguh, sinkronisasi kegiatan dengan perangkat daerah terkait program kampung siaga dan tagana.

“BPBD juga melibatkan dan kolaborasi secara aktif dengan berbagai unsur organisasi seperti TNI, Mapala, pramuka Basarnas dan pembentukan tim reaksi cepat bencana,” imbuhnya.

Sementara, Kepala Dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR), Kota Tangerang Decky Priambodo menjelaskan, Pemkot Tangerang memiliki target reduksi banjir setiap tahunnya.

Berdasarkan luas catatan banjir yang mencapai 700 hektar di 2019, kini setiap tahunnya terus ditekan berkisar 45-47 hektar.

Decky mengungkapkan, pada 2019 pemerintah kota berhasil menekan luas banjir hingga 37 hektar yang tersebar di sejumlah wilayah.

Namun pada 2020 lalu angka realisasi itu menurun lantaran terhambat adanya pandemi covid19.

Lanjutnya, DPUPR Kota Tangerang juga sedang membangun beberapa upaya pengendalian banjir, turap atau embung, dan pembangunan pompa air di wilayah yang memang rawan terkena banjir ataupun genangan.

“Ada 18 turab yang dibangun itu tersebar di 13 kecamatan, lalu untuk pengendalian banjir di tiga titik. Serta 233 pompa yang telah dibangun, dan di tahun ini (2021) ditambah lagi enam pompa,” pungkasnya. (Reporter : Eky Fajrin / Editor : Sofi Mahalali)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button