Ekonomi

Wika: Jalan Tol Serang-Panimbang Akan Turunkan Biaya Logistik

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menyebutkan Jalan Tol Serang-Panimbang, yang kini tengah dibangun, akan menurunkan biaya logistik secara signifikan.

Jalan Tol Serang Panimbang dengan panjang 83,67 kilometer (km), menghubungkan Serang sebagai ibu kota Provinsi Banten dengan Kecamatan Panimbang yang merupakan akses utama menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.

“Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang bukan hanya tentang mempercepat waktu tempuh dan distribusi barang, tapi juga tentang menciptakan peluang ekonomi baru dan meningkatkan efisiensi rantai pasok logistik. Hal ini sejalan dengan Astacita yang menargetkan pembangunan dari wilayah untuk pemerataan ekonomi serta meningkatkan kemandirian bangsa melalui infrastruktur yang mendukung konektivitas dan aksesibilitas,” kata Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (18/1/2025).

Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang terdiri atas tiga seksi, yaitu Seksi 1 Serang-Rangkasbitung sepanjang 26,5 km yang telah beroperasi sejak Desember 2021.

Seksi 2 Rangkasbitung-Cileles sepanjang 24,1 km, yang saat ini tengah dalam proses konstruksi dan ditargetkan beroperasi pada Maret 2025.

Serta Seksi 3 Cileles-Panimbang sepanjang 33 km yang terbagi menjadi dua subseksi yaitu Seksi 3A Cileles-Bojong sepanjang 17,46 km dan Seksi 3B Bojong-Panimbang sepanjang 15,54 km yang juga tengah dalam proses konstruksi dan ditargetkan beroperasi pada September dan Desember 2025.

Jalan Tol Serang-Panimbang merupakan infrastruktur yang dirancang untuk mengurangi waktu perjalanan dari Jabodetabek menuju Banten bagian tengah dan selatan yang semula memiliki waktu tempuh 3-4 jam menjadi hanya 1-2 jam.

Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang akan membuka akses ke daerah terisolasi, menciptakan peluang ekonomi baru, dan meningkatkan efisiensi rantai pasok.

Selain itu, tol ini juga diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah Banten tengah hingga Banten selatan serta mengurangi disparitas ekonomi dengan Banten utara, sehingga memperkuat daya saing wilayah Banten dengan provinsi-provinsi di sekitarnya.

Berdasarkan studi kelayakan ekonomi yang dilakukan oleh Kementerian PUPR di tahun 2016, Jalan Tol Serang-Panimbang akan mampu menurunkan biaya operasional kendaraan (BOK) hingga 30 persen dan mengurangi waktu tempuh transportasi barang hingga 50 persen.

Dengan demikian, pengiriman barang dari Jabodetabek ke Banten tengah-selatan akan menjadi lebih efisien, baik dari segi waktu maupun biaya.

Agung mengatakan untuk memastikan kelancaran pembangunan dan kualitas jalan tol yang baik, berbagai langkah terus dilakukan oleh WIKA.

Mulai dari perencanaan dan desain tol yang dilakukan secara optimal dengan mempertimbangkan faktor keamanan dan memanfaatkan prinsip risk-based thinking guna mengidentifikasi dan memitigasi potensi risiko yang dapat muncul.

Pengawasan kualitas konstruksi juga dilakukan dengan ketat, mengikuti standar manajemen kualitas yang tinggi, serta menggunakan teknologi konstruksi terdepan baik Building Information Modeling (BIM) dan Lean Construction.

Selain Jalan Tol Serang Panimbang, perseroan juga telah berkontribusi dalam membangun berbagai infrastruktur monumental yang berperan penting dalam mengefisiensikan waktu dan jarak tempuh, penurunan biaya logistik, serta pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Di antaranya Terminal Peti Kemas Belawan dan Jalan Tol Pekanbaru Padang di Sumatera, Terminal Kijing dan Jalan Tol Balikpapan Samarinda di Kalimantan Jalan Tol Manado Bitung dan Jalan Akses Tol Makassar New Port di Sulawesi, hingga Pembangunan Dermaga Peti Kemas dan Reklamasi Pelabuhan Sorong serta Jalan Oksibil Towe di Papua. (Bayu Saputra – LKBN Antara)

Editor Iman NR

Iman NR

Back to top button