Politik

Andika Hazrumy Bicara Blak-blakan Isu Dinasti Politik di Pilkada

Politisi muda Partai Golkar asal Banten, Andika Hazrumy yang juga Calon Bupati Serang berbicara blak-blakan menanggapi isu dinasti politik yang ramai di media sosial Tiktok jelang berlangsungnya Pilkada Serentak 2024.

Pernyataan Andika Hazrumy itu dikemukakan dalam acara penutupan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru atau PKKMB Universitas Faletehan 2024, Kabupaten Serang, belum lama ini.

Pernyataan blak-blakan Andika itu berawal dari pertanyaan mahasiswa baru Universitas Faletehan bernama Ikhsan terhadap Andika yang menjadi narasumber dalam acara tersebut.

“Saya ingin meminta tanggapan Pak Andika tentang isu dinasti politik yang lagi ramai di Tiktok. Dan setahu Saya, Pak Andika juga di dalamnya,” kata Ikhsan dengan lantang.

Andika tampak tersenyum mendengar pertanyaan Ikhsan. Tak menyia-nyiakan kesempatan, Andika pun kemudian menanggapi permintaan Ikhsan tersebut.

Andika mengaku maklum dengan pandangan masyarakat mengenai dinasti politik yang cenderung negatif. Namun begitu, kata dia, sebagai politisi yang diasosiasikan dengan dinasti politik, Andika mengaku hal itu sebagai fitrah atau ketetapan dari sang pencipta yang harus dijalaninya sebagai manusia.

“Menjadi politisi bagi saya adalah fitrah saya yang harus saya terima,” kata Andika.

Dia menceritakan bahwa dia lahir dalam keluarga politisi di mana ayah dan ibunya kebetulan adalah para politisi. Kala itu sang ayah adalah seorang Anggota DPR RI yaitu Hikmat Tomet, dan sang ibu adalah Gubernur Banten, yaitu Ratu Atut Chosiyah.

Dengan begitu sejak kecil hingga tumbuh dewasa, Andika dan juga saudara-saudaranya di rumah, atau juga keluarga besarnya di luar keluarga inti, sangat dekat dan akrab dengan kehidupan politisi.

“Hal itu di alam bawah sadar menjadi sugesti bahwa kami anak-anaknya bercita-cita juga menjadi politisi di masa depan,” kata Andika.

“Saya kira sesuatu yang wajar jika di keluarga polisi ada anak yang juga kemudian menjadi polisi. Atau di keluarga PNS dan keluarga-keluarga dengan profesi lainnya,” papar Andika melanjutkan.

Yang menjadi tidak wajar dan tidak baik adalah ketika menjadi politisi dengan cara-cara yang tidak baik atau menghalalkan segala cara, seperti menabrak aturan hingga mengubah hukum, sehingga menciderai demokrasi.

Lanjut Andika, sejak awal menjadi politisi sebagai anggota DPD RI, DPR RI, Wakil Gubernur Banten hingga sekarang mengikuti kontestasi Pilkada Kabupaten Serang 2024, semuanya dilakukan dengan cara-cara yang demokratis.

“Saya mengikuti pemilihan-pemilihan yang sah dan dipilih secara sah oleh rakyat, tanpa menabrak aturan, hukum,” katanya seraya tetap tersenyum.

Dan yang tak kalah pentingnya kata Andika, siapa pun politisinya tidak menjadi masalah apakah berasal dari dinasti politik atau bukan, sepanjang keterpilihannya sebagai politisi dalam pemilu didasarkan kepada kecakapannya sebagai pemimpin atau dalam mewakili suara rakyat.

“Jadi yang penting lagi adalah ini orang (politisi) kompeten apa tidak, punya kapasitas atau tidak, bertanggung jawab terhadap amanahnya atau tidak,” tegas Andika.

Dalam pemaparannya sendiri, sebelumnya Andika mengaku sangat mengagumi tokoh-tokoh besar yang menurutnya telah mempraktekkan politik secara benar yaitu politik untuk mewujudkan kebaikan bersama.

Andika menyebut tokoh-tokoh tersebut adalah KH Abdurahman Wahid atau Gusdur, Mahatma Gandhi dan Nelson Mandela. Ketiganya adalah para pemimpin besar yang menurut Andika telah berhasil menjadikan politik sebagai alat untuk mewujudkan kebaikan bersama. “Bahkan Gusdur pernah bilang yang lebih penting dari politik itu adalah kemanusiaan,” kata Andika.

Sejak terjun ke dunia politik, Andika pun mengaku berupaya agar dapat menjadikan politik sebagai alat untuk mewujudkan kebaikan bersama.

“Alhamdulillah misalnya waktu jadi Wagub, kebijakan sekolah gratis bagi SMA dan SMK Negeri berhasil diwujudkan. Pembangunan infrastruktur jalan provinsi 100 persen mantap dengan betonisasi, dan lainnya,” paparnya.

Akhir-akhir ini memang tengah ramai di media sosial Tiktok konten-konten dengan isu dinasti politik di Banten.

Diduga hal tersebut sebagai serangan kepada bakal calon Gubernur Banten Airin Rachmi Diany yang tak lain adalah adik ipar dari mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. (Budi Wahyu Iskandar)

Budi Wahyu Iskandar

Back to top button