Kapolres Serang: Program Poliran Bantu Kurangi Angka Pengangguran
Upaya Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko dalam membantu mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Serang terus dilakukan melalui program Polisi Peduli Pengangguran (Poliran) yang merupakan commander wish Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto.
Salah satunya dengan memberikan motivasi kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui kegiatan Ngariung Iman Ngariung Aman. Harapannya, UMKM menjadi besar dan menyerap tenaga kerja khususnya kalangan anak muda, sehingga bisa mengurangi angka pengangguran.
Rabu (16/10/2024) sore, Kapolres Condro Sasongko bersilaturahmi dengan Makrum, pelaku UMKM pembuat cincau, penganan berupa gel yang terbuat dari daun tumbuhan di Kampung dan Desa Kadugeunep, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang. Selain memberikan motivasi, Kapolres juga memberikan sedikit bantuan untuk pengembangan usaha.
Makrum adalah satu-satunya pelaku UMKM yang memproduksi cincau di daerah yang dikenal sebagai sentra home industri tas. Meski berada di lokasi bisnis yang berbeda namun usaha yang sudah digeluti selama 4 tahun terbilang sukses.
“Saya senang dan sangat mendukung dengan usaha yang dirintis. Saya hanya berpesan jika nanti usaha cincau ini semakin besar, ajak anak-anak muda disini untuk bekerja. Insha Allah, nantinya akan banyak pembuat cincau di daerah ini, sama halnya dengan pembuat tas,” pesa Kapolres kepada Makrum.
Dikatakan Kapolres, program Poliran adalah salah satu commander wish Irjen Suyudi Ario Seto dalam membantu pemerintah daerah dalam mengentaskan pengangguran. Program Poliran ini wajib dilaksanakan oleh seluruh Kapolres jajaran.
“Program ini untuk membantu masyarakat yang belum mempunyai pekerjaan dengan peran merekrut, melatih dan menyalurkan (3M),” kata Condro Sasongko.
Sementara Makrum mengatakan usaha membuat cincau melalui proses yang panjang yang diawali dengan peralatan seadanya. Makrum bisa memproduksi cincau sebanyak 45 blek yang masing-masing memiliki berat sekitar 20 kg.
“Produksi sekitar 45 blek setiap hari. Harga setiap blek Rp75 ribu, beratnya 20 kilogram. Pelanggan biasanya datang sendiri ke sini,” kata Makrum.
Untuk bahan baku, Makrum mengatakan mendapatkan kiriman daun cincau dalam kondisi kering dari daerah Jawa Timur, kualitasnya bagus, hitam dan kenyal. Proses pembuatan cincau membutuhkan waktu setengah hari, dibantu anak-anaknya.
“Setiap hari saya dibantu anak-anak, tapi kalau menjelang atau pas bulan Ramadhan atau musim kemarau, saya mengajak pemuda disini untuk membantu pembuatan karena permintaan yang meningkat,” jelasnya.
Dalam kegiatan silaturahmi tersebut, Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko didampingi Wakapolres Kompol Ali Rahman CP, Kapolsek Petir Iptu Erwan Nurwanda, Kasubsektor Iptu Maulana Ritonga serta personil Provost dan Bhabinkamtibmas. (Yono)