News

Soal Makan Bergizi Gratis, Megawati: Hitung Lagi Mas Bowo!

Ketua Umum (Ketum) Partai PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung upaya pemerintah menjalankan makan bergizi gratis atau MBG yang akan dilaksanakan pada Januari 2025 mendatang dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Meski mendukung, Presiden RI ke-5 itu pun menyoroti terkait anggaran makan bergizi gratis yang sudah disiapkan pemerintah, yaitu Rp10 ribu per porsi.

“Loh katanya mau ngasih makanan gratis. Ya saya mah setuju, benaran. Tetapi, tolonglah hitung dulu, lah saya juga tukang masak kok,” jelasnya.

Pernyataan itu dihembuskan oleh Megawati Soekarnoputri dalam acara peluncuran buku Pilpres 2024: Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis, pada Kamis 12 Desember 2024.

Anggaran Rp10 ribu per porsi, menurut Megawati tak masuk akal bagi dirinya yang memang mengerti memasak.

Bukan hanya itu saja, Ketum PDIP itu pun menyebut harga – harga bahan pokok di pasaran itu cenderung naik.

Sebab itu, Putri dari Presiden RI ke-1 ini meminta kepada Presiden Prabowo Subianto agar menghitung kembali mengenai anggaran makan bergizi gratis dengan menyesuaikan harga – harga bahan pokok.

“Eh, Mas Bowo, dengerin nih tolong deh suruh dihitung lagi,” katanya.

“Kenapa? Ibu saya orang Sumatera, Bengkulu. Jadi tradisi putri pertama harus pintar masak. Allahamdulilah, ya aku hitung, Rp10 ribu toh, ye apaan toh. Apalagi sekarang harga – harga naik,” katanya menambahkan.

Dia juga mengungkap alasan dirinya mengkritik program MBG dengan tujuan untuk Makan Bergizi Gratis ini agar bisa terealisasi dengan baik dan bisa dirasakan oleh masyarakat.

“Sorry ye Mas Bowo saya harus kritik. Ini saya bener kok, saya suruh ibu – ibu hitung, Rp10 ribu ini dapat opo to yo? Baru ibu – ibu itu bilang lha yo opo, paling tempe. Lha iya benerm saya bisa masak kok,” tandasnya.

Di sisi lain, Badan Gizi Nasional menyampaikan bahwa program unggulan Prabowo – Gibran Rakabuming Raka akan dimulai pada 2 Januari 2025 mendatang.

Editor: Abdul Hadi

Abdul Hadi

Back to top button