Atep Sujana Buat Sabun Anti Korosi Multifungsi, Ini Kisahnya
Atep Sujana, warga Desa Ciherang, Kecamatan Cipicung, Kabupaten Pandeglang membuast sabun cair anti korosi yang multifungsi. Sabun dikemas botol plastik.
Pembuatan sabun cair anti korosi ini terjadi saat pandemi Covid 19. “Saat itu saya tidak memiliki dan sulit mencari pekerjaan,” kata Atep Sujana, Kamis (18/11/2021).
Ayah dari tiga anak ini mengaku sebagai pemain musik keyboard di salah satu musik dangdut di kampung halamannya. Saat pandemi, pagelaran musik benar-benar hilang yang menyebabkan tidak memiliki penghasilan.
“Awalnya saya iseng saja bereksperimen membuat sabun cair untuk digunakan di rumah. Ternyata hasilnya bagus. Tetangga pun menyukai sabun cair tersebut,” kata Asep.
Sabun cair ini dikatakan anti korosi karena benda-benda metal yang dicuci dengan sabun ini menjadi anti korosi atau kerusakan barang-barang akibat senyawa kimia.
Namun sabun cair ini bukan hanya membuat benda metal menjadi anti korosi. Sabun ini bisa digunakan untuk cuci piring, pakaian, pembersih lantai, cuci kendaraan dan bahkan untuk mandi.
Respon yang menggembirakan dari para tetangga dan warga yang menggunakan sabun cair anti korosi yang multifungsi ini membuka peluang usaha baginya.
Lagi-lagi modal untuk memproduksi sabun cair ini menjadi persoalan. Akhirnya, Atep nekad menjual kalung emas punya isteri dan handphonenya.
“Alhamdulillah dari dukungan istri dan keluarga untuk terus saya memproduksi sabun cair sampai 500 liter dalam satu minggu dan menghasilkan 1.000 botol yang saya kerjakan sendiri di rumah,” imbuhnya.
Atep menuturkan, bahwa untuk bahan yang digunakan dalam membuat sabun cair pakaian dan cuci piring menggunakan Methyl Ester Sulfonat, Sodium Lauryl Ester, Sulfat Cocoamido, DEA Supersoft, Optical Brightener Agent, Sodium Lauryl Alkyl Sulfat, Lauryl Alkylbenzena Sulfonat, Natrium Cocomido, dan Profile Betaine.
Untuk bahan pembuatan sabun ini menggunakan bahan seperti bahan filler sodium sulfat bukan garam atau Nacl.
Proses produksi pun diyakini tidak akan merusak lingkungan setempat karena prosesnya hanya didiamkan selama 24 jam. Produksi ini juga tidak menghasilkan limbah.
Kini omzet sabun cair anti korosi yang multifungsi itu mencapai Rp5 juta per bulan atau Rp60 juta per tahun.
“Saya berharap kedepannya, ini sebagai salah satu membuka lapangan pekerjaan, mengurangi angka pengangguran, dan masyarakat warga Pandeglang agar menggunakan UMKM produk asli Pandeglang serta adanya dukungan dari dinas terkait,” harapnya. (Reporter: M Hafidz Fathurrohman / Editor: Iman NR)