Pemerintahan

Program Aje Kendor, Pemkot Serang Sekolahkan 133 anak

Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispenbud) Kota Serang telah menyekolahkan 133  anak yang putus sekolah agar bisa sekolah kembali

“Dari 133 orang tersebut kita kembalikan lagi ke sekolah sesuai tingkatan sekolah mereka, Yang TK ke TK, SD ke SD begitupun seterusnya, yang lebih dari usia sekolah kita lanjutkan ke pendidikan non formal ada paket a b dan c,” ungkap Kepala Dispenbud Kota Serang, Tb Suherman.

Meskipun sudah dikembalikan bersekolah sesuai tingkatannya, Pemerintah Kota Serang masih terus berupaya melakukan strategi untuk menuntaskan pendataan masyarakat, yang dimungkinkan akan terus bertambah.

“Strategi yang dilakukan tentu saja pak Walikota akan membuat regulasi ajakan supaya seluruh masyarakat mengikuti program aje kendor sekolah yang diinisiasi oleh USAID ERAT yang bekerjasama dengan Pemkot Serang melalui Dindikbud Kota Serang,” ujar Suherman.

“Strategi kedua kami susah melayangkan surat kepada kecamatan dan kelurahan atas nama Pak wali, agar mereka menyerahkan data by name by address, sehingga terdata secara keseluruhan, adapun semua sudah dilakukan sekarang sedang berjalan,” lanjutnya.

Adapun wilayah yang saat ini didominasi terkait anak putus sekolah terdapat di Kecamatan Kasemen, Walantaka dan Curug.

Walikota Serang Syafrudin mengatakan bahwa sebelum diselenggarakannya Program Aje Kendor Sekolah yang diselenggarakan oleh USAID, Pemerintah Kota Serang sebelumnya sudah mewajibkan anak-anak Kota Serang untuk diwajibkan belajar 12 Tahun.

“Sebenarnya Pemkot Serang sudah mewajibkan anak anak kita paling tidak lulus atau wajib belajar dua belas tahun daei tahun-tahun sebelumnya, dan masih berjalan hingga saat ini, Oleh karena itu hari ini dituntaskan programnya untuk anak-anak kita yang sudah bersekolah namun dipertengahan jalan terputus sekolahnya” ungkap Syafrudin.

Dia berharap dengan terselenggaranya program wajib belajar 12 Tahun di Kota Serang dan Program Aje Kendor Sekilah ini dapat menyongsong program Pemerintah Pusat dalam menuju Indonesia Emas Tahun 2045 mendatang.

Adapun tantangan tersulit dari beberapa hal yang sudah terjadi, Wali Kota Serang Syafrudin menjelaskan bahwa hampir seluruhnya dikarenakan rasa malas dan tidak semangat anak dalam melanjutkan belajar.

“Tantangannya hanya karena anak anaknya ada yang males saja, mudah mudahan dengan program ini anak anak yang malas menjadi termotivasi untuk belajar,” ucapnya.

Aden Hasanudin / Editor : Abdul Hadi

Aden Hasanudin

Back to top button