News

Akhir Tragis Remaja Berusia 18 Tahun di Garis Finish Marathon

Kompetisi lari jarak jauh atau terkenal dengan istilah Marathon, menjadi olahraga favorit bagi sebagian orang.

Selain meningkatkan kesehatan jantung, para peserta Marathon juga berkompetisi untuk mendapatkan medali kemenangan.

Namun, kejadian memilukan dialami oleh remaja bernama Rudy Junior Zevallos (18) yang meninggal dunia usai jatuh pingsan di garis finish Perlombaan Half Marathon di Lebanon, pada Sabtu, 5 Oktober 2024.

Dilansir dari People, saat itu Rudy dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia pada hari yang sama dengan perlombaan tersebut.

Padahal, remaja malang itu baru-baru ini mendaftar di Korps Marinir AS untuk mengikuti jejak ayahnya.

Menyikapi kejadian itu, rekan-rekannya dalam perlombaan marathon menyebut Rudy termasuk orang dengan semangat kompetisi yang tinggi.

“Ia sosok yang semangat kompetitifnya tinggi dan bertekad kuat untuk menyelesaikan apa yang ada di hadapannya,” ujar rekan Rudy.

“Tujuannya adalah menyelesaikan Half Marathon dalam waktu kurang dari dua jam. Dia menyelesaikannya dalam waktu satu jam lima puluh delapan menit,” sambungnya.

Di sisi lain, pihak keluarga pun mengenang sosok Rudy sebagai anak yang luar biasa di bidang olahraga.

Hal ini diketahui pada pernyataan pihak keluarganya dalam sebuah platform penggalangan dana, Go Fund Me.

“Junior (Rudy) adalah seorang teman, murid, saudara, dan anak yang luar biasa,” tulis pihak keluarga dalam keterangannya di laman Go Fund Me.

Seperti di sekolahnya, Lebanon High School, Rudy pernah mengikuti berbagai kompetisi sepak bola, gulat, dan lari sebagai perwakilan atlet di sekolah.

Keberhasilan Rudy di bidang olahraga itu disoroti pihak keluarga lantaran sang anak selalu berusaha menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.

“Dia selalu berusaha untuk menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri,” tulis pihak keluarga dalam keterangan yang sama.

Menyikapi kejadian memilukan yang dialami Rudy saat perlombaan Half Marathon itu, pihak keluarga mengaku tidak dapat menggambarkan perasaan mereka dengan kata-kata.

Namun, keluarganya memastikan penyebab kematian sang anak karena suhu tubuhnya yang meningkat secara fatal dan jantungnya berhenti berdetak.

“Penyebab pasti kematian Junior (Rudy) kami tahu suhu tubuhnya mencapai tingkat yang fatal dan jantungnya berhenti berdetak,” ungkap pihak keluarga Rudy.

Selain itu, pihak keluarga Rudy juga menegaskan tak mampu menjelaskan betapa berartinya remaja berusia 18 tahun itu bagi orang-orang terdekatnya.

“Tidak mungkin untuk meringkas betapa berartinya Junior (Rudy) bagi banyak orang terdekatnya,” tutup pernyataan keluarga Rudy.***

Editor: Abdul Hadi

Abdul Hadi

Back to top button