Ekonomi

Akses Tol Langsung Km 25 Jakarta – Merak Bisa Atasi Kemacetan Bitung

Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang menyebutkan pembangunan akses tol langsung KM 25 Jakarta-Merak merupakan solusi mengatasi kemacetan di Bitung sebagai simpul lalu lintas penting antara Tangerang dan Jakarta.

“Dengan adanya akses tol langsung KM 25 Jakarta-Merak, arus kendaraan berat dan kendaraan pribadi bisa terpecah, sehingga beban jalan arteri berkurang signifikan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang, Achmad Taufik dalam keterangannya di Tangerang, Kamis (29/5/2025).

Perlu diketahui pembangunan akses tol langsung KM 25 Jakarta-Merak rencananya selesai pada akhir tahun 2025 ini.

Berdasarkan data Jasa Marga, jumlah kendaraan yang keluar melalui Gerbang Tol Bitung I sebanyak 19.000 kendaraan dan Gerbang Tol Bitung 20.000 kendaraan per hari.

Kehadiran akses tol langsung KM 25 Jakarta-Merak nantinya bisa mengurangi beban kendaraan di Jalan Arteri Bitung mencapai 10-15 persen.

Adapun dengan adanya modifikasi exit tol ini maka jalur transportasi dari dan ke Jakarta dapat diakses langsung oleh semua pengguna jalan.

Taufik juga mengakui pembangunan akses tol langsung KM 25 adalah bagian dari upaya pemerintah pusat dan daerah dalam membenahi kawasan tersebut yang selama ini dikenal sebagai titik kemacetan utama.

Menurut dia, kemacetan yang selama ini terjadi di Bitung saat pagi, siang dan sore hari akan terurai dengan kehadiran akses tol baru yang dikembangkan oleh Paramount Petals.

Sebab masyarakat yang ingin menuju wilayah Curug dan sekitarnya, bisa menggunakan jalur baru tersebut.

“Sehingga nantinya tidak keluar Tol Bitung semua. Adanya akses baru ini bisa mengurai kemacetan yang selama ini terjadi sejak pagi hingga malam,” kata Taufik.

Camat Curug, Arif Rachman Hakim menambahkan keberadaan akses tol langsung KM 25 Jakarta-Merak ini tidak hanya berdampak pada kelancaran lalu lintas, tetapi juga memberikan efek domino pada sektor ekonomi lokal.

“Kini warga Curug dan sekitarnya lebih mudah mengakses pusat-pusat aktivitas ekonomi. Ini mendorong pertumbuhan usaha kecil dan mempermudah distribusi barang dan jasa,” kata Arif dihubungi.

Arif juga menambahkan pemerintah kecamatan telah bekerja sama dengan instansi terkait untuk memastikan bahwa dampak lingkungan dari pembangunan tol tetap terjaga.

“Kita ingin pembangunan ini tidak hanya cepat, tapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan,” paparnya.

Sebelum pembangunan, kata Arif, wilayahnya dan sekitarnya telah banyak terjadi pertumbuhan pemukiman baru.

Namun, semuanya menggunakan jalur yang sama yakni pintu keluar Bitung. Sehingga terjadi peningkatan beban di jalan arteri dan kemacetan sepanjang waktu.

“Rata-rata pemukiman baru hanya bangun jalan menuju depan gang saja, tak ada yang menyeluruh. Kini, adanya salah satu pengembang besar seperti Paramount Land melalui proyeknya

Paramount Petals, membuat akses tol baru yang akan memberikan dampak baik yakni mengurai kemacetan di Bitung,” ujarnya.

Terkait pertumbuhan ekonomi, Arif menuturkan telah banyak ruko yang hadir karena dampak adanya kawasan pemukiman baru sehingga ekonomi daerah meningkat.

“Tak bisa dipungkiri, kawasan sekitar hunian akan muncul usaha baru yang mulai mengembangkan usahanya. Ini bagus untuk ekonomi daerah dan serapan tenaga kerja lokal tentunya,” kata dia. (Pewarta : Achmad Irfan – LKBN Antara)

Iman NR

Back to top button