Lingkungan

Antisipasi Banjir, Pemkot Tangerang Siagakan Petugas 24 Jam

Memasuki musim hujan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menggelar apel siaga bencana di pelataran Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (3/12/2020). Apel siaga yang diikuti petugas dari seluruh instansi ini untuk mengantisipasi terjadinya bencana, terutama banjir selama musim hujan di Kota Tangerang.

Meski masih di masa Pandemi Covid-19, Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengaku sudah menyusun skema penanganan bencana alam seperti banjir. Dimana saat pelaksanaan evakuasi korban banjir, petugas harus tetap mengedepankan protokol kesehatan minimal menggunakan masker.

“Pastinya protokol kesehatan tetap dikerjakan, harus pakai masker terus. Petugas pun nanti saat istirahat makan jangan kumpul-kumpul,” ujar Arief.

Lebih lanjut, ia mengatakan seluruh upaya yang dilakukan oleh aparat dalam penanggulangan bencana, tetap harus dibantu dengan peran aktif masyarakat serta pihak swasta kemudian dikolaborasikan dengan program pemerintah.

Baca:

“Peran aktif masyarakat dan pihak-pihak lainnya seperti swasta secara massif tentu akan sangat membantu dalam penanganan bencana, terutama dalam hal menjaga lingkungan sekitar. Sama-sama kita memelihara kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan agar tidak terjadi lagi bencana banjir di Kota Tangerang,” imbuh Arief.

Untuk itu Arief membentuk kampung-kampung siaga bencana agar masyarakat bisa lebih sigap dalam menghadapi bencana alam ataupun non alam.

“Dengan dibentuknya kampung siaga, masyarakat akan lebih waspada dengan bencana yang datang. tentunya kami selaku aparat akan mengimbanginya dengan kesiapsiagaan, kordinasi serta sinergitas untuk sama-sama menjaga kota Tangerang dari segala marabahaya,” ungkapnya.

Dikesempatan yang sama, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Deni Koswara mengatakan, akan memperbanyak tempat pengungsian korban banjir. Jika biasanya hanya disediakan satu tempat mengungsi di setiap wilayah, nantinya akan disediakan beberapa tempat supaya tidak terjadi kerumunan.

“Yang jelas kita memperbanyak tempat-tempat pengungsian, kalau misal dulu satu tenda ada 30 sampai 40 orang, paling sekarang 20 orang saja,” kata Deni.

Ia mengaku para petugas akan tetap menggunakan Alat Pelindung Diri alias APD saat melakukan kewajibannya.

Dari segi peralatan, kata Deni, pihaknya mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak untum perahu evakuasi daripada tahun sebelumnya.

“Alat yang kita punya alhamdulillah sekarang ada 14 perahu, tambah ada lima perahu total 19. Alhamdulillah sudah semua, yang jelas kita berdoa semoga bencana tidak terjadi di Kota Tangerang,” tandasnya.

Sementara Ketua PMI Kota Tangerang Oman Jumansyah menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan 50 personel untuk mengantisipasi banjir saat musim penghujan dari unsur relawan, kru ambulans, staff, Sibat dan unsur PMI di masing-masing kecamatan.

Ia menuturkan PMI Kota Tangerang bukan sekadar mengikuti apel, tetapi juga memperlihatkan perlengkapan untuk kesiapsiagaan penanggulangan bencana, seperti perahu karet, perlengkapan vertikal rescue, perlengkapan dapur umum dan ambulans.

“Dalam menanggulangi bencana, PMI Kota Tangerang selalu siaga untuk memberi pertolongan kepada seluruh masyarakat, khususnya di Kota Tangerang. Supaya maksimal PMI juga adakan piket 1 kali 24 jam. Jadi kalau suatu saat terjadi bencana, kami siap untuk terjun ke lokasi,” pungkasnya. (Rivai Ikhfa)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button