Tren artis membeli klub sepakbola kini semakin merebak setelah Raffi Ahmad dengan membeli Cilegon FC. Kali ini artis Prily Latuconsina bakal membeli Persikota Tangerang.
Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah membenarkan hal itu usai mengikuti acara upacara Hari Bhakti Taruna ke 76, Rabu (26/1/2022).
Walikota mengatakan Prily Latuconsina akan membantu mengembangkan tim sepakbola kebanggaan Kota Tangerang, Persikota.
“Iya rencananya Prily akan bantu mengembangkan Persikota di Kota Tangerang,” ujar Walikota Tangerang.
Terkait kesepakatannya seperti apa, Walikota enggan berkomentar jauh hanya meminta para wartawan untuk menanyakan kepada manajemen Persikota.
Melansir dari akun sosial media Youtube Prily Latuconsina, Walikota Tangerang meyambut baik niatan tersebut dengan begitu diharapkan dapat menginspirasi banyak orang, khususnya masyarakat Kota Tangerang untuk berkontribusi terhadap kotanya.
“Saya sangat senang menyambut niat Prily dan bangga bahwa ada putri daerah, bukannya putra daerah mau berkontribusi,” terang Walikota.
Ia pun berharap dengan bergabungnya Prily nanti ke Persikota semakin memberi semangat serta kecintaan masyarakat terhadap Persikota Tangerang.
“Mudah-mudahan bisa berkembang dan membawa nama Kota Tangerang, jadi kami apresiasi sekali Prily sangat peduli, mudah-mudahan jalannya untuk kemajuan bersama. Ini membuktikan mba Prily orang kerja (keren jasa),”ujar Walikota disambut gelak tawa Prily.
Dalam video unggahannya tersebut, Prily mengatakan alasannya ingin memiliki Persikota, selain karena alasannya cinta pada olahraga juga sebagai klub milik kota sendiri. Selain itu para pemainnya juga memiliki potensi semua.
“Saya juga ingin kasih lihat perempuan itu bisa juga gabung ke klub sepakbola, karena biasanya sepakbola cenderung laki-laki aja kan, padahal perempuan banyak juga suka sama olahraga sepakbola. Makanya saya ingin jadi yang pertama dan Persikota saya sudah tertarik sendiri selain kota sendiri pemainnya juga berkembang, sama-sama kita berproses ya pak,”pungkasnya. (Reporter: Eky Fajrin / Editor: Iman NR)
Menjadi wartawan sejak tahun 1984 pada Harian Umum (HU) Kompas, kemudian mengundurkan diri pada Agustus 1999 dan menjadi wartawan harian sore Sinar Harapan pada tahun 2001 hingga tahun 2015, saat koran sore ini bangkrut.
