Peristiwa

Batik Air Jelaskan Kronologi Pendaratan di Tengah Cuaca Buruk

Manajemen PT Batik Air Indonesia memberikan klarifikasi terkait insiden pesawat dengan registrasi PK-LDJ yang nyaris tergelincir saat mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten. Peristiwa tersebut sempat viral di media sosial beberapa hari terakhir.

Corporate Communications Strategic Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan tertulis yang diterima di Tangerang pada Minggu (29/6), menyampaikan bahwa pesawat melakukan pendaratan dalam kondisi hujan lebat.

“Ketika pesawat mendekati landasan pacu, terjadi peningkatan kecepatan angin dari arah samping (crosswind),” ujar Danang, dikutip oleh MediaBanten.com, Senin (30/6/2025).

Meski demikian, dia memastikan bahwa proses pendaratan berlangsung aman dan sesuai dengan prosedur operasional standar (SOP) penerbangan.

“Secara limitasi atau batas maksimal kecepatan angin, tidak ada ketentuan yang dilanggar. Pesawat tetap berada dalam kondisi aman untuk melakukan pendaratan,” tegasnya.

Usai pendaratan, tim teknisi Batik Air langsung melakukan inspeksi menyeluruh terhadap kondisi pesawat.

Hasil pemeriksaan menyatakan bahwa tidak ditemukan kerusakan apa pun, dan pesawat dinyatakan laik terbang serta siap melanjutkan operasional.

Danang menambahkan, keselamatan dan keamanan penerbangan merupakan prioritas utama Batik Air. Pihaknya berkomitmen untuk terus menjalankan operasional sesuai dengan standar keselamatan penerbangan yang berlaku.

Sebelumnya, sebuah video yang diunggah akun Instagram @velljet.vjt memperlihatkan detik-detik pesawat Batik Air mendarat dengan kondisi badan pesawat tampak miring saat menyentuh landasan.

Unggahan tersebut menyebutkan bahwa insiden terjadi saat cuaca buruk melanda kawasan Bandara Soekarno-Hatta, dengan hujan deras disertai angin kencang.

“Pesawat ini sampai mendarat miring banget, sampai mesin sebelah hampir menyentuh runway,” tulis akun tersebut.

Dalam kondisi cuaca ekstrem tersebut, dilaporkan beberapa pesawat lain terpaksa menunda pendaratan dan melakukan holding di udara hingga cuaca membaik.

Editor: Abdul Hadi

Abdul Hadi

Back to top button