Deklarasi Damai Dari Banten Untuk Indonesia
Deklarasi damai dari Banten untuk Indonesia digelar di Alun-alun Kota Serang, Jumat (1/6/2018) sebagai refleksi pada hari lahirnya Pancasila. Deklarasikan ini menyebutkan, Indonesia untuk semua, bukan untuk golongan, kelompok atau kaum agama tertentu.
Pembacaan deklarasi itu dibaca bersama antara lain oleh Walikota Serang Haerul Jaman, Kapolres Serang Kota AKBP Komarudin, Dandim 0602 Letkol Czi Hary Praptomo, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Serang, organisasi mahasiswa dan elemen kepemudaan serta tokoh-tokoh masyarakat di Kota Serang.
Deklarasi ini diinisasi delapan organiasi mahasiswa di Kota Serang, antara lain PMII, GMNI, GMKI, HMI, KAMMI, IMM, HIKMAH BUDHI dan Duta Damai Dunia Maya Banten. Seusai pembacaan deklarasi, para organisasi mahasiswa, kepemudaan, elemen, pemuka agama dan tokoh masyarakat menandatangani spanduk deklarasi tersebut.
Dalam kesempatan itu, Walikokta Serang, Tubagus Haerul Jaman mengimbau, untuk bersama-sama berkomitmen untuk merapatkan barisan, jangan sampai ada lagi perpecahan antar suku, ras, dan agama yang membuat resah masyarakat. “Kami memiliki harapan besar untuk kedamaian bangsa, mari kita perkokoh barisan, agar kesatuan dan kesatuan tetap terus terjaga,” kata Jaman.
Walikota Serang menyerukan agar masyarakat tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak baik. “Tujuannya, untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
Baca: Kapolres Serang: Elemen Masyarakat Diminta Waspada Penyebaran Radikalisme dan Terorisme
Sementara itu, Ketua Nahdlatul Ulama Kota Serang, KH Matin Syarqowi menuturkan, keberagaman agama itu merupakan anugerah dari Tuhan dan orang yang tidak menghargai keberagaman itu berarti meniadakan Tuhan. “Banten itu tidak akan pernah lepas dari Pancasila dan Banten tidak akan lepas dari NKRI. Maka darah Banten adalah darah Pancasila,” ucapnya.
Pendeta Benny Halim dari Gereja Kristen Indonesia (GKI) mengungkapkan, pihaknya memiliki optimisme yang tinggi dan sangat mahal untuk diperjuangkan, karena umat kristiani bertanggung jawab mempertahankan Pancasila. “Kami harus berjuang, sepakat dan sangat bersyukur sekali mempunyai ideologi Pancasila,” tegasnya.
Pihaknya juga mengajak semua pihak untuk menyebarkan akan pentingnya persatuan dan mengejawantahkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. “Ketika kita beriman, ketika kita berprikemanusiaan, ketika kita memperjuangkan keadilan dan bersatu, maka ketika itu pula Pancasila tertanam dalam diri kita,” ungkapnya.
Dia juga mengimbau kepada semua pihak untuk tetap menjaga perdamaian yang ada di Indonesia. “Di tengah kemajuan zaman, jangan sampai kita menyebarkan berita bohong, berita ujaran kebencian, berita pemecah belah, berita penistaan atau memprovokasi yang merusak persatuan,” katanya.
Pendapat kedua pemuka agama itu juga mendapat respon positif dari Kodim 0602/Serang. Menurut Dandim 0602/Serang, Letkol (Czi) Harry Praptomo, dirinya bersama pihak lain sudah mempunyai komitmen yang bulat untuk mempertahankan negara Indonesia yang berdasarkan Undang Undang 1945 dan Pancasila.
“Aksi damai ini sangat tepat di tengah-tengah suasana bangsa kita, saat ada sebagian yang berupaya untuk memecah belah,” ujarnya.
Lanjutnyam, saat ini bangsa Indonesia membutuhkan persatuan dan kesatuan dari semua elemen dan semua golongan umat beragama. “Tidak ada waktu lagi bagi bangsa Indonesia berbicara memecah belah bangsa. Dengan bersatu padu, kita akan dapat mewujudkan Indonesia yang damai. adil dan sejahtera,” katanya. (Adityawarman)