Kesehatan

Dinkes Kota Tangerang Jemput Bola Cari Kasus Cacar Monyet

Tim Medis Cageur Jasa dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menjemput bola untuk mencari indikasi kasus cacar monyet atau monkeypox (Mpox) setelah penyakit tersebut ditemukan di Kota Tangerang Selatan, yang merupakan tetangga wilayah tersebut.

Darto. Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang memberikan alasan bahwa pihak bergerak menjemput bola, meski penyakit itu ditemukan di Kota Tangerang Selatan, bukan di wilayah kerjanya.

“Jadi, sistemnya mencari kasus bukan menunggu kasus, harapannya pencegahan bisa lebih maksimal,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Darto di Tangerang, Kamis (5/9/202).

Selain itu, Dinas Kesehatan juga melakukan sosialisasi lewat seluruh fasilitas kesehatan dan menyiapkan jejaring laboratorium serta skema penanganan jika ditemukan.

“Terpenting juga memperkuat tim surveilans dan pencegahan penyakit menular agar ketika ditemukan kasus bisa langsung ditangani sesuai prosedur,” katanya.

Ia menambahkan Dinkes juga kembali menggaungkan secara maksimal antisipasi penyebaran penyakit cacar monyet tersebut.

Upaya yang dilakukan adalah memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai antisipasi penyakit cacar monyet melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Edukasi ditunjukkan kepada masyarakat melalui organisasi perangkat daerah (OPD), kelurahan, kecamatan, puskesmas, rumah sakit, dan seluruh fasilitas kesehatan lainnya.

“Kami sosialisasikan terus menerus sejak awal Mpox ini muncul pada 2022. Namun, kali ini sosialisasi kembali digaungkan secara maksimal, mengingat kasus tersebut kembali bermunculan di sejumlah negara,” kata Darto.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menemukan lima orang mengalami gejala cacar monyet. Penemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024, dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.

“Kondisi pasien sudah sembuh. Berdasarkan data yang terlaporkan ke Dinkes, kasus terbanyak terjadi pada kelompok laki-laki dengan usia 22-49 tahun,” kata Kepala Dinkes Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar.

Sebelumnya, Dokter spesialis kulit dan kelamin lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr Fitria Agustina mengatakan ada karakteristik gejala klinis yang cukup khas dijumpai pada penderita cacar monyet atau Mpox (Baca: Ini Karakteristik Gejala Klinis Penderita Cacar Monyet).

Fitria yang dihubungi melalui pesan singkat, Kamis, ini menyebut berdasarkan laporan wabah tahun 2022, lesi dan ruam yang dapat dijumpai pada pasien Mpox sering terjadi di area genital, anorektal atau di dalam mulut, dan biasanya berawal dari wajah.

Ia juga menyebut ruam tidak selalu menyebar di banyak tempat di tubuh. “Ruam mungkin terbatas pada beberapa lesi atau hanya satu lesi, tidak selalu muncul di telapak tangan dan telapak kaki,” jelasnya. (Achmad Irfan – LKBN Antara)

Editor Iman NR

Iman NR

Back to top button