Gubenur Banten Ikuti Pembukaan Gerakan Pangan Murah Secara Virtual
Gubernur Banten Andra Soni mengikuti pembukaan Gerakan Pangan Murah Serentak di Kantor kementrian Pertanian, Jakarta melalui virtual, Sabtu (30/8/2025).
Andra Soni mengaku mengikuti acara itu secara virtual bersama Walikota Serang, Budi Rustandi di Kantor Kecamatan Kasemen, Jalan Raya Banten Lama Km 5, Kota Serang.
“Alhamdulillah masyarakat menyambut antusias. Diharapkan gerakan pangan murah ini bisa membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari – hari,” ungkapnya.
Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, di Provinsi Banten Gerakan Pangan Murah hadir serentak di 58 kecamatan. Gerakan Pangan Murah menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan sehari – hari
Andra Soni mengungkapkan, total penyaluran beras SPHP pada Gerakan Pangan Murah di Provinsi Banten mencapai 85 ton. Kebutuhan pokok yang tersedia dalam Gelar Pangan Murah antara lain beras, tepung terigu, minyak goreng, telur, bawang merah, bawang putih, cabai, gula pasir, hingga buah alpukat.
Untuk harga, beras SPHP Rp57 ribu per 5 kg, Minyak Kita Rp17.500 per liter, telur Rp25.500 per kg, gula pasir Rp17 ribu per kg, bawang merah Rp30 ribu per kg, bawang putih Rp32 ribu per kg, cabai merah keriting Rp38 ribu per kg, cabai rawit merah Rp30 ribu, dan beras premium Rp75 ribu.
Dalam sambutannya Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia M Tito Karnavian menegaskan, Presiden Prabowo Subianto sangat perhatian dalam pangan. Bahwa merdeka bukan hanya dari penjajahan tapi juga merdeka dalam memenuhi pangan.
Sementara Menteri Perdagangan Republik Indonesia Budi Santoso mengatakan setiap hari pemerintah memonitor harga kebutuhan pokok. Menurutnya saat ini harga kebutuhan pokok relatif aman.
Dia juga mengungkapkan bahwa saat ini terjadi perubahan gaya beli dari offline ke online. “Sehingga perlu mengajari para pedagang untuk online,” ujar Budi..
Menurut Menteri Pertanian Republik Indonesia Amran Sulaiman, saat ini ada 17 regulasi sektor pangan yang mendukung pencapaian swasembada pangan. “Mulai dari pupuk, irigasi, optimalisasi lahan, hingga pencetakan sawah,” ujarnya.
Dikatakan, dalam membangun ekosistem pangan yang sehat, saat ini tinggal pada pembenahan pasar. “Membenahi dari regulasi hingga konsumen,” ungkap Amran.
Sementara, Kepala Bulog Mayjen TNi Ahmad Rizal Ramdhani melaporkan penyaluran beras SPHP untuk mencegah dan mengurangi gejolak akibat kenaikan harga beras, menjaga pasokan dan stabilisasi pangan, dan mendukung pengendalian inflasi.
“Penyaluran beras SPHP sudah mencapai 290,16 ton atau 19, 3 persen dari target. Untuk Gerakan Pangan Murah ini, 43.665 ton sudah ambil ke Bulog,” ungkapnya. (Siaran Pers Biro Adpim Pemprov Banten)









