H-7, Pelabuhan Merak Mulai Ramai Pemudik Ke Sumatera
Suasana Pelabuhan Merak mulai ramai pada hari H-7 Lebaran tahun 2024 atau Rabu (3/4/2024). Peningkatan pemudik ke Sumatera terlihat pada kendaraan roda empat seperti bus, mobil pribadi, truk hingga pejalan kaki atau penumpang.
Suasana ramai juga terlihat pada kantong parkir di dermaga eksekutif dan reguler. Muhammad Andi, salah seorang pemudikmengatakan bahwa ia yang merantau ke Kramat Jati, Jakarta, mulai mudik ke kampung halamannya lebih awal.
“Saya dari Kramat Jati, Jakarta, mau mudik ke Lampung bareng anak sama istri,” katanya.
Ia memutuskan untuk pulang lebih awal karena jika nanti dilakukan mendekati Lebaran maka dikhawatirkan terjadi kepadatan kendaraan. Ia berkaca pada kejadian mudik pada tahun sebelumnya.
“Perjalan alhamdulillah lancar, makanya saya sengaja mudik awal menghindari macet,” katanya.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah memberlakukan ketentuan pembelian tiket online kapal ferry berlaku di Pelabuhan Merak, Pelabuhan Ketapang, Pelabuhan Bakauheni, dan Pelabuhan Gilimanuk.
Untuk pemesanan tiket ferry dapat dilakukan sampai dengan batas radius maksimal lima kilometer sebelum pelabuhan.
Ketentuan itu ditetapkan dalam Surat Dirjen Hubdat AP.406/1/5/DJPD/2023 perihal Penataan Layanan Pemesanan Tiket Elektronik di Sekitar Pelabuhan.
Pelabuhan Ciwandan
Sementara itu, sebagian kendaraan truk yang akan menyeberan ke Sumatera mulai dialihkan dari Pelabuhan Penyeberangan Merak ke Pelabuhan Ciwandan. Namun pengalihan ini menyebabkan kemacetan yang parah di jalan lingkar selatan (JLS) Cilegon.
Salah seorang sopir truk Hendro, di Cilegon, Banten, Rabu, mengatakan telah terjadi kemacetan sejak Selasa pukul 18.00 WIB hingga Rabu pukul 06.00 WIB. Ia belum dapat naik ke kapal. “Udah dari sore saya disini sekitar jam 6 sampe jam 6 pagi belum naik kapal juga,” katanya.
Untuk tahun-tahun sebelumnya Hendro mengatakan masih menggunakan kapal dari Pelabuhan Merak untuk ke Sumatera.
Dengan dialihkan ke Pelabuhan Ciwandan, menurut dia, lebih merepotkan pengemudi, karena akses menuju Ciwandan dinilai lebih jauh daripada ke Pelabuhan Merak.
Terkait kemacetan panjang tersebut, hal ini dinilai merugikan bagi pengemudi baik dari segi waktu maupun biaya.
“Pasti ada kerugian, kerugiannya pasti nambah lagi uang makan kita kan, belum waktu kita juga karena kita dikejar-kejar target ini mau nganterin besi harus cepet dikirim,” katanya.
Menurut dia, kemacetan ini sering kali terjadi pada saat mudik Lebaran, sehingga ia berharap kepada pemangku kebijakan agar dapat mencari solusi dan dilakukan penguraian kemacetan menuju Pelabuhan Ciwandan.
“Udah sering macet gini terus, kalau kitakan bisa apa ya hanya bisa pasrah aja nunggu di sini. Makanya kita berharaplah ini ada solusinya biar kita juga bisa tepat waktu,” katanya
Selain untuk truk, pada arus mudik tahun ini, Pelabuhan Ciwandan kembali difungsikan untuk mengangkut pemudik menggunakan sepeda motor.
Namun kepadatan pemudik menggunakan sepeda motor hingga saat ini masih belum terpantau ramai di Pelabuhan Ciwandan. (Desi Purnama Sari – LKBN Antara)
Editor Iman NR