Polda Banten mencatat 244 jenazah korban tsunami Selat Sunda untuk wilayah Banten. Dari jumlah itu, Tim Disater Victim Identification (DVI) Polri dan Bidang Dokkes Polda Banten telah mengidenfikasi 235 jenazah korban tsunami. Sisanya, 8 jenazah belum teridentifikasi, namun berhasil mengumpulkan ciri-ciri khusus pada tubuh korban.
“Untuk pihak keluarga serta masyarakat di seluruh Indonesia dapat menghubungi Call Center Bidhumas Polda Banten, dengan nomor 087880052760, 085211672708 dan 0852 1167 2721,” kata AKBP Edy Suamrdi P, Kabidhumas Polda Banten di Posko Media Center yang berlokasi di Hotel Wira Carita, Jumat (28/12/2018).
Kabiddokes Polda Banten, dr Nariyana menjelaskan, ciri-ciri khusus pada 8 jenazah korban tsunami itu telah dipublikasikan di berbagai media dan juga telah dimasukan dalam sistem yang ada. Ini untuk memudahkan keluarga korban untuk mengenali jenazah dengan ciri-ciri khusus tersebut.
Sedangkan Kabid Humas Polda Banten, AKBP Edy Sumardi P mengemukakan, kekuatan personel yang diturunkan dalam evakuasi berjumlah 1.300 personil dari Polda Banten dan BKO Mabes Polri sebanyak 326 personel. Personel BKO itu terdiri dari DVI Polri 14 Personel, Inavis 4 personel, Brimob KudungHalang 1 personel, Brimob Kelapa Dua 2 SSK dan DIV TI 8 personel.
Sementara kegiatan yang dilakukan oleh polri, yaitu Patroli Lokasi Pengungsian, Pencarian serta evakuasi korban bencana alam bertempat di Hotel Carita. Perindustribusian barang logistik, diberikan kepada Desa Cengkudu-Panimbang, Kabupaten Pandeglang dan kecamatan sumur.
Baca: Polda Banten Rilis Ciri-ciri Jenazah Korban Tsunami Belum Teridentifikasi
Upaya Polri untuk hari ini melaksanakan kegiatan trauma healing, memberikan dapur gratis sebanyak tiga kendaraan di lapangan yang di tempatkan di posko-posko. Melakukan patroli ke masing-masing rumah yang tertinggal saat melakukan pengungsian.
Trauma Healing
Polda Banten juga menggelar trauma healing yang dilaksanakan Biro SDM Polda Banten bersama Tim Biro Psychologi Mabes Polri dan Bidang Humas Polda Banten kepada wearga di Kecamatan Carita yang berada di lokasi pengungsian Posko Perhutani di Desa Sukarame, kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang.
Kegiatan Trauma Healing ini bertujuan untuk memberikan pendampingan psychologi kepada masyarakat di pengungsian yang terdiri dari nenek-nenek, ibu-ibu, bapak, anak-anak dan bayi yang kondisinya sangat memprihatinkan.
Karo SDM Polda Banten, Kombes Pol Langgeng Purnomo menyatakan prihatin atas musibah tsunami Selat Sunda. “Kami akan selalu hadir memberikan edukasi, memberikan motivasi kepada masyarakat pengungsi agar dapat sabar dan terus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT,” katanya.
Sementara itu, personel Polisi Wanita (Polwan) Direktorat Samapta Polda Banten bersama Satgas Polwan Mabes Polri memberikan bantuan sembako kepada para korban pasca Tsunami Selat Sunda, Kamis (27/12/2018).
“Bantuan berupa Sembako Beras, mie, gula, minyak goreng, biskuit, susu, Pakaian, Pampers bayi yang diberikan kepada warga terdampak tsunami di di Posko Bencana Selat Sunda Kecamatan Labuhan Kabupaten Pandeglang, ” ujar AKBP Edy Sumardi P, Kabidhumas Polda Banten.
Personel Polwan Polda Banten dan Satgas Polwan Mabes Polri bergotong-royong mendistribusikan bantuan kemanusiaan tersebut untuk para korban yang terdampak tsunami di Kecamatan Labuhan, Kabupaten Pandeglang. Pendistribusian logistik ini dilaksanakan guna memenuhi kebutuhan para korban tsunami yang berada di pengungsian. (Siaran Pers Humas Polda Banten)