KMP Jatra II Angkut Bantuan dan Alat Berat ke Bencana Sumatera Utara
Pada Jumat (5/12/2025) siang, KMP Jatra II milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) diberangkatkan dari Padang menuju Sibolga dengan membawa 50 ton bahan pokok dan sejumlah kendaraan alat berat untuk membuka kembali jalur yang tertutup material longsor dalam rangka upaya pemulihan ekonomi dan perbaikan akses pascabencana di Sumatera Utara.
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo mengatakan, KMP Jatra II dengan misi kemanusiaan, pada Jumat (5/12) pukul 12.10 WIB, berangkat dari Pelabuhan Teluk Bayur dengan membawa muatan beras, kasur, elpiji, sembako, serta 7 unit excavator dan 2 dump truk.
“Pengiriman menggunakan KMP Jatra II dengan kapasitas besar dan kemampuan menjangkau wilayah kepulauan, kapal ini menjadi tulang punggung pengiriman logistik, material darurat, hingga peralatan pendukung tim penanggulangan bencana yang merupakan bagian dari misi percepatan pemulihan agar mobilitas masyarakat kembali pulih,” ungkap Heru dalam keterangan yang diterima MediaBanten.Com, Sabtu (6/12/2025).
Ketika bencana melanda dan jalur darat lumpuh oleh banjir serta longsor, laut kembali menjadi nadi harapan. Dari Padang hingga Sibolga, warga dan korporasi bergerak spontan mengumpulkan logistik, menyiapkan sembako, hingga mengirimkan kendaraan relawan.
Semangat kebersamaan inilah yang mengantar KMP Jatra II, kembali berlayar membawa bantuan bagi masyarakat di Sibolga dan Nias, Sumatera Utara.
Heru menuturkan, bahwa keberangkatan kapal ini merupakan wujud nyata kolaborasi lintas lembaga.
“Misi kemanusiaan ini tidak lepas dari dukungan Danantara, Kementerian Perhubungan, Kodaeral TNI AL, Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Bea Cukai, serta sinergi BUMN Karya seperti Hutama Karya, Nindya Karya, Adhi Karya, Brantas Abipraya, dan Wijaya Karya. Semua bergerak dengan satu tujuan: membantu masyarakat bangkit dari situasi sulit,” ujarnya.
Heru menekankan, bahwa alat berat yang diangkut memiliki peran krusial dalam mengatasi hambatan akses darat.
“Dengan percepatan pembersihan jalur, mobilitas logistik dan aktivitas masyarakat diharapkan segera pulih. Ketika jalan kembali terbuka, pemulihan ekonomi dapat bergerak lebih cepat,” tambahnya.
Dari posko keberangkatan di Teluk Bayur, tercatat 53 penumpang, yang terdiri dari relawan, supir, dan operator alat berat, serta 21 kendaraan ikut menyeberang menuju Sibolga. Muatan terdiri dari 1 sepeda motor, 1 mobil pribadi, 3 pick-up, 9 truk, dan 7 alat berat excavator PC 200/210 long arm.
Seluruh penumpang dan kendaraan bermuatan bantuan, dibebaskan dari biaya sebagai komitmen ASDP terhadap misi kemanusiaan.
Kolaborasi dan Solidaritas
General Manager ASDP Cabang Padang, Hari Gunanto menjelaskan, bahwa keberangkatan ini merupakan hasil koordinasi intensif dengan berbagai pihak di lapangan.
“Kami berkolaborasi erat dengan Pelindo Regional 2 Teluk Bayur selaku operator pelabuhan untuk memastikan kelancaran bongkar muat, pengaturan antrian, dan kesiapan dermaga. Pelindo memberikan dukungan penuh sejak proses tambat hingga fasilitas operasional di pelabuhan,” ujarnya.
Hari menambahkan, bahwa sinergi BUMN Karya juga sangat membantu dalam teknis pengiriman bantuan.
“Banyak bantuan alat berat dan logistik yang dikirim melalui jaringan BUMN Karya. Mereka sangat responsif dan siap bergerak cepat, sehingga proses konsolidasi logistik di Padang dapat dilakukan tanpa hambatan berarti,” jelasnya.
Di luar struktur formal, dukungan masyarakat menjadi energi besar yang menggerakkan operasi ini.
Sejak hari pertama bencana, warga dari Padang, Pariaman, Pesisir Selatan, hingga komunitas-komunitas rantau Sumut, bahu-membahu menghimpun bantuan. Dari air minum, pakaian layak, bahan pokok, hingga perlengkapan bayi, semua mengalir dari tangan-tangan yang ingin meringankan beban sesama.
Di halaman Pelabuhan Teluk Bayur, antrean kendaraan pembawa bantuan mengalir sejak pagi. Relawan mengangkat karung beras, menurunkan logistik, memastikan setiap bantuan tercatat.
Pemandangan ini menjadi pengingat, bahwa di tengah bencana, solidaritas masyarakat Indonesia tetap menjadi kekuatan terbesar.
ASDP menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang bekerja sejak tahap persiapan hingga pelayaran berlangsung.
“Kami memastikan seluruh proses berjalan aman dan lancar, karena setiap menit sangat berarti bagi saudara-saudara kita yang masih berjuang memenuhi kebutuhan dasar,” ujar Hari.
Sebagai informasi, KMP Jatra II adalah kapal Ro-Ro Ferry berukuran 3.902 GT, panjang 90,79 meter dan lebar 15,6 meter.
Kapal ini, mampu mengangkut hingga 570 penumpang serta kendaraan dengan kapasitas besar, yakni 18 truk besar (Gol VII), 4 truk sedang (Gol VIB), dan 27 KK (Gol IVA).
Dengan kecepatan operasional 10 knot, kapal ini dirancang untuk mendukung konektivitas logistik antarpulau secara aman dan efisien.
Di tengah gelombang duka, Indonesia kembali menunjukkan, bahwa kemanusiaan selalu menemukan jalannya. Melalui laut, KMP Jatra II membawa lebih dari sekadar logistik, ia membawa persatuan, kepedulian, dan harapan bagi Sumatera. (Penulis : Daeng Yusvin)









