Ekonomi

Lebak Maksimalkan 50.000 Hektar Sawah Dukung Swasembada Pangan

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak memaksimalkan angka tanam padi pada lahan seluas 50 ribu hektare untuk mendukung swasembada pangan yang dicanangkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

“Kami memaksimalkan lahan seluas 50 ribu hektare untuk tiga kali tanam padi dalam setahun,” kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar di Rangkasbitung, Lebak, Jumat (26/7/2024).

Pemerintah Kabupaten Lebak berkomitmen mendukung swasembada pangan dengan memaksimalkan tiga kali tanam dalam setahun.

Lahan areal persawahan baku di Kabupaten Lebak terdapat seluas 50 ribu hektare dan jika tiga kali tanam dalam setahun maka bisa mencapai 150 ribu hektare.

Dari 150 ribu hektare itu bila produktivitas panen gabah basah rata-rata 6 ton maka menghasilkan gabah 900 ribu ton.

Apabila gabah sebanyak itu jika dikonversikan menjadi beras hingga mencapai sekitar 850 ribu ton setara beras. Dengan demikian, produksi beras 850 ribu ton itu dapat mendukung swasembada pangan.

“Kami meyakini produksi pangan itu bisa dipasok ke luar daerah seperti Jakarta, Bogor dan Tangerang,” katanya.

Menurut dia, pihaknya kini menyiapkan pompanisasi sebanyak 135 unit dan milik petani sekitar 500 unit, sehingga bisa mengatasi kekeringan jika terjadi kemarau panjang.

Namun, pihaknya hingga kini belum menerima laporan terjadi kekeringan areal persawahan, sebab beberapa hari terakhir curah hujan cukup tinggi.

“Kami memastikan 20 ribu hektare areal persawahan pada Agustus – September 2024 memasuki musim panen raya,” kata Deni.

Ia menyebutkan, areal persawahan yang siap panen itu dalam kondisi tumbuh subur tanpa terjadi serangan hama maupun penyakit tanaman.

Para petani tanam benih sertifikasi hijau dengan benih inpari 32 dengan masa panen 90-95 hari setelah tanam.

Keunggulan benih tersebut, selain tahan terhadap serangan hama penyakit juga memiliki rasa pulen dan beraroma. “Kami minta petani jika panen agar kembali melakukan percepatan tanam,” katanya.

Sementara itu, Sukri (55) seorang petani di Kalanganyar Kabupaten Lebak mengatakan seluas 16 hektare di wilayahnya memasuki panen raya pada Agustus 2024 dari tanam Mei – Juni lalu.

“Kami memastikan petani panen tahun ini dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga dengan harga gabah basah Rp7.000 per kg. Jika petani menjual gabah 5 ton bisa menghasilkan pendapatan ekonomi Rp35 juta/hektare,” katanya. (Mansyur Suryana – LKBN Antara)

Editor Iman NR

Iman NR

Back to top button