Limbah Rumah Tangga Padati Saluran Irigasi Lebih 1 Km di Tirtayasa

Saluran irigasi sepanjang lebih 1 kilometer yang berada di Kampung Sumur Bor, Desa Sampang, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten, dipenuhi sampah limbah rumah tangga hingga menyumbat saluran air.
Kondisi menyedihkan ini mengemukakan bersamaa dengan Bupati Serang, Ratu Rachmatu Zakiyah meluncurkan program Gerebeg Sampah untuk mengatasi persoalan pengelolaan sampah yang dinilai masih kurang baik.
Seorang warga sekitar Jumiah (44), mengatakan tumpukan sampah dari limbah rumah tangga tersebut sudah terjadi selama satu bulan terakhir hingga menyumbat saluran air dan menimbulkan bau yang tidak sedap.
“Ini sampahnya kiriman dari luar, kalo airnya engga ngalir jadi sampahnya numpuk di sini. Baunya juga engga enak dan menganggu,” katanya.
Ia mengatakan air tidak dapat berjalan karena akses pintu irigasi yang berada di Kampung Sujung ditutup sehingga sampah terbawa dan tertahan Kampung Sumur Bor RT 17.
Akibat tumpukan sampah tersebut, para petani juga tidak mendapatkan pasokan aliran air secara otomatis untuk ke sawah.
“Biasanya ada petugas yang bersihin ini, tetapi ini engga ada petugas sama sekali, kemarin warga inisiatif buat bakar sampah styrofoamnya. Tapi kan engga semua sampahnya banyak banget,” ucapnya.
Pihaknya berharap agar Pemerintah Daerah dapat segera membantu mengatasi sampah yang masih tertumpuk, karena sampah tersebut menimbulkan bau tidak sedap dan warga yang tinggal di sekitar saluran irigasi pun terganggu saat beraktivitas.
Sebelumnya, Bupati Serang, Ratu Rachmatu Zakiyah menggalakkan program grebeg sampah sebagai langkah konkret dalam upaya mengatasi permasalahan sampah di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Senin (2/6/2025).
Zakiyah mengatakan, Kecamatan Cikande menjadi titik fokus awal dimulainya pengentasan persoalan sampah di Kabupaten Serang.
“Grebek sampah ini diawali di Cikande Permai, karena kemarin Cikande Permai sudah menjadi pilot project untuk Desa Peduli Sampah,” ucapnya.
Nantinya grebeg sampah ini, kata Zakiyah, akan dilakukan secara merata di Kabupaten Serang agar persoalan sampah tidak lagi dikeluhkan oleh masyarakat.
“Nanti akan terus bergerak ke setiap Desa. Selain itu kita juga Pemkab Serang akan membuat aturan terkait pengelolaan sampahnya,” katanya.
Zakiyah menyebutkan, pengelolaan sampah di Cikande Permai sudah baik karena warga mulai memilah sampah seperti plastik, besi, dan seng, sampah tersebut dikumpulkan dan dijual kembali serta hasilnya dikembalikan ke masyarakat.
Pengelolaan sampah seperti ini, Menurutnya, memang belum merata di Kabupaten Serang. Sehingga diharapkan tata kelola sampah warga Cikande bisa direplikasi oleh RT dan desa lainnya
“Sampah itu jangan dijadikan sebagai masalah untuk kita. Tapi bisa menjadi nilai ekonomis kalau kita bisa memanfaatkannya secara bijak,” ucapnya. (Oleh Desi Purnama Sari – LKBN Antara