Olahraga

Mantan Walikota Cilegon Terpilih Menjadi Ketua Koni Banten

Edi Ariadi, mantan Walikota Cilegon terpilih menjadi Ketua Koni Banten dalam Musyawarah Olahraga Provinsi (Musprov) yang diselenggarakan di sebuah hotel di Kota Serang, Selasa malam (14/12/2021).

Edi menjadi Ketua Koni Banten setelah dirinya mengumpulkan 42 suara. Sementara pesaingnya, Agus Rasyid mengumpulkan 30 suara. Serta ada 1 suara abstein. Jumlah tersebut sudah sesuai dengan total suara yang mencapai 73 suara.

Mantan Walikota Cilegon itu akan menggantikan Ketua Umum KONI Banten sebelumnya, Rumiah Kartoredjo yang sudah memimpin otoritas olahraga prestasi di Banten itu selama dua periode.

“Saya berterima kasih kepada tim yang mendukung saya, serta para undangan,” ucap Ketua KONI Banten Terpilih, Edi Ariadi.

Edi Ariadi berjanji akan menerapkan manajemen terbuka (open) atau transparan, karena lembaga ini terbuka untuk siapapun.

“Kita sama-sama besarkan, aktifkan bagaimana KONI Banten ke depan,” tutur Ketua KONI Banten terpilih, Edi Ariadi.

Asda I Pemprov Banten Septo Kalnadi yang mewakili Pemprov Banten mengatakan, yang terpilih menjadi Ketua KONI Banten harus mampu berkoordinasi baik dengan pemerintah.

Siapapun yang terpilih nanti harus bisa berkoordinasi dengan baik dengan Pemprov Banten dalam hal ini Dispora Banten,” tutupnya.

Sebelumnya, dua nama kandidat Ketua Koni Banten mencuat setelah Tim Penjaringan (TPP) meloloskannya untuk bertarung berebut posisi Ketua Koni Banten periode 2021 – 2025 (Baca: 2 Kandidat Bakal Bertarung Berebut Posisi Ketua KONI Banten 2021 – 2025).

Kandidat pertama adalah AKBP Agus Rasyid yang saat ini menjabat sebagai Direktur Tahanan dan Barang Bukti Polda Banten.

Sedangkan calon kedua adalah Edi Ariadi, mantan Walikota Cilegon yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPW Partai Nasdem Banten.

Menurut Ketua TPP, Koswara Purwasasmita, sebenarnya ada 3 bakal calon yang mendaftarkan diri sejak awal hingga akhir Oktober lalu.

Namun hanya 2 nama yang dinyatakan memenuhi persyaratan dukungan minimal 20 pemilik suara.

“Pak Agus mengantongi 24 dukungan sementara Pak Edi memperoleh 35 dukungan dari total 71 pemilik suara. Sedangkan satu nama balon yang gugur adalah Ajat Sudrajat dengan tanpa dukungan, ” papar Koswara.

Awalnya Agus Rasyid membawa 31dukungan sedangkan Edi Ariadi memboyong 41 dukungan. Tapi setelah proses verifikasi yang dilakukan TPP, maka ada dukungan yang dianggap gugur.

(TopMedia / Editor: Iman NR)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button