Mardiasmo: Profesi Akuntan Bisa Tergeser Perkembangan Digital
Ketua Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), Prof Dr Mardiasmo mengingatkan, profesi akuntan dapat tergeser oleh perkembangan digital melalui kecerdasan buatan (IA) dan big data di era transformasi digitalisasi.
Namun fenomena ini dapat dilihat sebagai peluang, yaitu profesi akuntan harus bisa berinisiatif untuk mengambil peran aktif dalam memberikan pengembangan sistem ekonomi dan pelaksanaan ekonomi digital yang berkelanjutan.
Demikian disampaikan Prof Dr Mardiasmo saat berbicara dalam Konferensi Ilmiah Akuntansi (KIA) IX di Universitas Pelita Harapan (UPH), 23 – 24 Maret 2022 dalam siaran persn yang diterima MediaBanten.Com, Jumat (25/3/2022).
KIA IX ini dibuka oleh Dr Adi Budiarso, Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Badan Kebijakan Fiskal, Kementrian Keuangan RI.
Tema konferensi itu adalah “The Revolution of Accounting in the VUCA Era”. VUCA merupakan singkatan dari volatility (volatilitas), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kompleksitas) dan ambuguity (ambiguitas).
Untuk itu Konferensi Ilmiah Akuntansi (KIA) IX yang berlangsung di Universitas Pelita Harapan (UPH) pada 23-24 Maret 2022 mengambil tema “The Revolution of Accounting in the VUCA Era”.
Adi Budiarso menjelaskan, saat ini berada pada industri ekonomi 4.0 dan era digitalisasi.
“Kita harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas agar dapat bekerja secara optimal. SDM handal inilah yang akan berperan dalam kemajuan bersama, demi Indonesia sebagai negara maju di tahun 2045,” jelas Adi.
UPH berharap forum ini menjadi media berdiskusi mengenai persiapan, peluang, dan tantangan VUCA era.
Terlebih penting juga dapat bermanfaat bagi universitas dalam mempersiapkan mahasiswa menjadi SDM andal untuk Indonesia maju.
KIA adalah forum dosen akuntansi dari 26 perguruan tinggi di Jakarta dan sekitar yang berada di bawah naungan Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI KAPd).
Tahun ini, melalui KIA IX terkumpul 216 karya ilmiah yang membahas beragam isu dan tren akuntansi serta respon terhadapnya.
Kaprodi Akuntansi UPH, Wijaya Triwacananingrum sekaligus Ketua Panitia KIA IX berharap forum ini dapat menjadi media pembelajaran bagi para pendidik.
Katanya, UPH berharap pelaksanaan konferensi ini memberikan identifikasi konkrit dan setiap materi yang dipaparkan dapat menjadi solusi untuk isu yang ada.
Sebagai institusi pendidikan, hasil dari forum ini juga dapat dimanfaatkan sebagai materi dalam mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi SDM handal dan berkualitas, demi memajukan Indonesia.
Rektor UPH, Jonathan L Parapak juga berpesan, mahasiswa harus bisa melihat ke depan dan mempelajari hal-hal baru, agar dapat terus berkiprah di dunia ekonomi yang akan datang.
“Kami berharap konferensi ini mendatangkan nilai-nilai yang baru bagi para peserta. Kami berkomitmen untuk selalu menghasilkan lulusan siap pakai dalam memasuki dunia industri dan mampu bersaing di dunia ekonomi dan akuntansi,” tegas Rektor UPH.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPH berkomitmen untuk selalu berperan aktif dalam kemajuan perkembangan industri dan bisnis, untuk memberikan pendidikan yang relevan bagi mahasiswa UPH. (Rilis UPH / Editor: Iman NR)