Hukum

Menkumham Beri Santunan Korban Kebakaran Lapas Tangerang

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Yasonna Laoly menjenguk para korban selamat dalam kebakaran Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang Blok C2 Narkoba di RSU Kabupaten Tangerang. Menteri ini juga memberikan santunan kepada korban kebakaran tersebut.

Yasonna Laoly dalam kesempatan itu juga memberikan santunan kepada keluarga korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang yang meninggal setelah sempat mendapat perawatan di RSUD Kabupaten Tangerang. Keluarga dari tiga korban yang baru meninggal itu masing-masing mendapat santunan sebesar Rp 30 juta.

“Saya memberikan santunan kepada tiga orang keluaga disini ya anak, istri, ada Pamannya yang meninggal kita berikan santunan,” ujarnya di RSUD Kabupaten Tangerang, Kamis, (9/9/2021).

Ketiga korban tersebut yakni Hadiyanto Bin Ramli warga Jakarta Utara, Adam Maulana Bin Yusuf Hendra warga Jakarta Barat dan Timothy Jaya Bin Siswanto warga Kabupaten Tangerang. “Dan semua biaya pemulasaraan, pemakamakan, biaya pengurusan jenazah kita urus,” kata Yasona.

Ia mengatakan para sebagian korban selamat saat ini berada ruang ICU karena luka bakar yang serius. Dia juga sempat berkomunikasi dengan para korban.

“Baik yang di ICU atau tidak di ICU ada yang kondisinya cukup baik saya bicara tadi dia mengatakan bagaimana api dari atas kemudian jatuh baranya ke bawah terbakar matras,” ujarnya.

Dia mengatakan kondisi korban sebagian saat ini memang mengkhawatirkan. Ada yang masih bertahan dengan luka bakar diatas 80 persen.

Baca:

Sebelumnya, Korban meninggal peristiwa kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang bertambah tiga orang. Total saat ini yang menjadi korban meninggal berjumlah 44 orang narapidana (Baca: Korban Kebakaran Lapas Tangerang Bertambah Jadi 44 Orang)

Penyebab meninggalnya para korban akibat luka bakar yang mencapai 90 persen sehingga mengakibatkan kerusakan organ tubuh. Demikian dikatakan Santika Budi Andiyani, Dokter Jaga ICU RSUD Kabupaten Tangerang, Kamis (9/9/2021).

“Kami sudah melakukan pertolongan semaksimal mungkin dengan memberikan ventilator dan tindakan penunjang lainnya. Korban meninggal karena ada akibat luka bakar itu sendiri ada penunjang ganguan organ yang lain, gangguan multi organ seperti ginjal, liver,” katanya.

Ia mengungkapkan, para korban saat diterima RSUD berada dalam kondisi sadar namun syok berat. Kemudian, tindakan pertama dilakukan tatanan syok dehidrasi cairan kemudian kita berikan obat penopang jantung seperti vitamin.

“Awal pertama masuk semua pasien itu sadar cuman sesak berat karena mengalami trauma instalasi . Akhirnya kami pasang fentilasi instalatir kemudian kami tidurin secara total sampai akhirnya syok, obat obatan sudah maksimal semua tapi respon dari pasiennya minim sekali,”katanya. (Reporter: Eky Fajrin / Editor: IN Rosyadi)

Iman NR

Back to top button