OPEC Abaikan Permintaan AS Soal Meningkatkan Produksi Minyak
Anggota organisasi pengekspor minyak atau Opec dan sekutunya tetap bersikap tidak akan meningkatkan produksinya selama dua bulan ke depan. Sikap itu terlihat ketika anggota organisasi itu bertemu di Saudi, Kamis (4/11/2021).
Padahal Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara lainnya terus menekan negara-negara pengekspor minyak menaikan produksinya untuk menahan laju harga minyak yang tidak terkendali.
Gedung Putih ingin OPEC+ meningkatkan pagu pasokan bulanannya ke kisaran 600.000-800.000 barel per hari, menurut delegasi dan diplomat yang dikutip MediaBanten.Com dari ArabNews.Com. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rencana 400.000 barel per hari saat ini.
Harga minyak mentah Brent naik 0,85 persen menjadi $82,69 per barel pada 11:43 waktu Riyadh. Sementara minyak mentah Texas Intermediate (WTI) AS meningkat menjadi $81,41 per barel pada 11:59 waktu Riyadh.
Investor tampaknya memperkirakan bahwa pertemuan Opec dan sekutunya tidak akan menghasilkan peningkatan produksi meskipun ada kemungkinan kenaikan ekspor minyak dari Teheran menyusul dimulainya kembali pembicaraan nuklir negara itu dengan AS akhir bulan ini.
Ini terjadi pada saat presiden AS menekan produsen minyak untuk menaikkan tingkat produksi mereka untuk menghindari meningkatnya tekanan inflasi karena melonjaknya harga energi.
Ini mungkin mempertaruhkan agenda ekonomi Amerika, Bloomberg melaporkan. Juga, banyak negara, terutama Cina, tampaknya menderita kekurangan listrik pada periode saat ini.
Namun, ada kekhawatiran bahwa beberapa negara seperti Angola dan Nigeria kehilangan target, tidak akan mencapai 400.000 barel per hari.
Jepang dan India juga telah bergabung dengan AS untuk menekan negara pengekspor minyak meningkatkan produksi minyak. Namun, negara-negara pengekspor minyak tampaknya akan mengabaikan permintaan ini.
Menteri energi Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan bahwa organisasi pengekspor minyak tidak mengharapkan kekurangan minyak mentah di pasar.
Selain itu, Kuwait dan Irak baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka tetap mendukung rencana untuk meningkatkan minyak sebesar 400.000 barel per hari. (Editor: Iman NR)
Berita ini disadur dari ArabNews.Com, lihat halaman asliknya KLIK DI SINI.