Ekonomi

Pemprov Akan Bangun Kawasan Terpadu Pelabuhan Ikan Banten Selatan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan mengembangkan Kawasan Terpadu Pelabuhan Ikan Banten Selatan yang terdiri dari Pelabuhan Perikanan Binuangeun di Lebak dan Pelabuhan Perikanan Cikeusik di Pandeglang. Kedua pelabuhan itu akan dibangun secara bersamaan dan terintergrasi dengan standar Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI).

“Dengan harapan pelabuhan terpadu tersebut menjadi landmark Provinsi Banten,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pemprov Banten, Eli Susiyanti dalam Rilis Biro Adpim Banten, Sabtu (21/8/2021).

Kepala Dinas KP Banten itu mengatakan, konsep kawasan pelabuhan ikan terpadu itu adalah pelabuhan perikanan internasional dan modern. Kawasan ini akan dilengkapi e-fishing portt, sistem resi gudang – cold storage. Konsep lainnya dari pengelolaan adalah pola cost profit sharing antara pusat, provinsi dan kabupaten.

Pelabuhan Perikanan Binuangeun dikembangkan sebagai sentra perikanan, pergudangan, industri pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Sedangkan wilayah Cikeusik difokuskan sebagai sentra wisata bahari, kuliner, pendidikan dan pelatihan, riset kelautan dan perinan.

Rencana pembangunan Kawasan Terpadu Pelabuhan Perikanan Banten Selatan tengah dikaji bersama Pemprov Banten, Untirta, STP, UPI dan BMKG.

Melalui pembangunan kawasan pelabuhan terpadu, kata Kepala DKP, diharapkan tumbuh aktivitas ekonomi masyarakat pesisir, meningkatnya kinerja pembangunan kelautan dan perikanan, seperti produksi perikanan tangkap, nilai tukar nelayan, pendapatan nelayan, tingkat konsumsi ikan, retribusi, PDRB dan ekspor perikanan.

Dampak lainya, kata Eli, terjadi kesesuaian dan keselarasan (perikanan, pariwisata, riset, konservasi dan lain-lain), harmonisasi kepentingan pemerintah daerah dalam hal Tempat Pengelolaan Ikan dan tempat wisata serta penataan kawasan kumuh.

“Rencana tahapan pembangunan Pelabuhan Perikanan Cikeusik meliputi pembangunan dan rehabilitasi fasilitas pokok, revitalisasi lahan dan penduduk, pembangunan dan rehabilitasi fasilitas fungsional serta pembangunan dan rehabilitasi fasilitas penunjang,” kata Eli.

Fokus Nelayan

Saat ini Pemprov Banten fokus pada permodalan nelayan melalui konsultan keuangan mitra bank (KKMB). Tahun 2019, ada 36 pengajuan modal senilai Rp3 miliar dan terealisasi Rp1,4 miliar. Tahun 2020 sebanyak 44 nelayan mengajukan modal Rp1,2 miliar dan tahun 2021 sebanyak 19 nelayan mengajukan Rp 420 juta.

Sementara, realisasi bantuan premi asuransi nelayan Provinsi Banten tahun 2018-2019, yaitu target tahun 2018 sebanyak 8.500 bantuan premi, terealisasi 6.926 dan mandiri 907. Tahun 2019, dari target 2.250 bantuan premi, terealisasi 1.361 dan mandiri 82.

Pemprov Banten juga membantu dalam hak atas tanah nelayan pada tahun 2021. Target di Lebak sebayak 300 bidang tanah, terealisasi 100 persen. Di Pandeglang, target 375 bidang tanah, terealisasi 367 bidang tanah. Di Kabupate Serang dari 150 bidang tanah, terealisasi 100 persen.

“Ada juga program sertifikasi awak kapal, yaitu sebanyak 1.193 orang dan sebanyak 1.038 orang dinyatakan lulus,” ungkapnya.

Budi Daya Ikan

Pengembangan budi daya ikan air tawar dilakukan di Curug Barang, Kabupaten Lebak seluas 5 hektar. Di lokasi tersebut, terdapat 92 kolam aktif dengan dukungan sumber air melimpah sepanjang tahun dari Gunung Pulosari dan Gunung Karang. Pada tahun 2021 ini, kegiatan ini ditargetkan memproduksi benih ikan sebanyak 1 juta ekor.

Pada tahun ini, Pemprov Banten sudah berhasil mendistribusikan sebanyak  116.550 ekor benih unggul. “Benih tersebut didistribusikan kepada 28 (dua puluh delapan) kelompok penerima di Kab. Serang, Kota Serang, Kab. Pandeglang, Kab. Tangerang dan Kab. Lebak,” tambah Eli.

Kegiatan pengembangan budi daya ikan tawar di Curug Barang akan dikembangkan lebih luas pada tahun 2022 mendatang. “Sudah direncanakan penambahan kolam sebanyak 40 kolam ikan pada 1 hektar lahan sawah,” kata Eli Susanti.

Menurut Eli, target penyediaan bantuan benih bermutu tahun 2022 meningkat menjadi sebanyak 2 juta ekor. Selain itu, ditambah dengan target penyediaan bantuan induk unggul sebanyak 10.000 ekor.

Selain, sebagai pusat produksi benih ikan, Curug Barang akan disulap menjadi Kawasan Food Estate untuk komoditas ikan air tawar. Caranya dengan pengoptimalan lahan sawah 1 hektar dengan konsep wisata desa dengan perpaduan ketahanan pangan (Ikan dan Padi/ Mina Padi), wisata edukasi perikanan/ magang/ pelatihan, serta wisata outbound, jogging track dan wisata kuliner. (Rilis Biro Adpim Pemprov Banten / Editor: IN Rosyadi)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button