PKS Banten: Kenaikan Harga BBM Sengsarakan Rakyat
Ketua DPW PKS Banten, Gembong R Sumedi minta pemerintah tidak menambah kesulitan masyarakat dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Jangan kembali ditambah sulit, dengan terus menaikkan harga BBM. Harga minyak goreng saja belum turun, ini BBM mau dinaikkan. Apalagi, ada wacana harga minyak goreng mau naik. Bisa mempersulit kondisi masyarakat,” ungkap Gembong R Sumedi, usai mengikuti Jalan Sehat, Minggu (21/8/2022).
Paska pandemi Covid 19 selama dua tahun, masyarakat tengah berupaya pulih dan bangkit dari keterpurukan.
“Kami tahu masyarakat sekarang sedang dalam kondisi sulit. Jadi harga harga jangan dinaikkan dulu, agar tidak mempersulit rakyat,” terangnya.
Gembong R Sumedi juga mengaku sudah berkomunikasi dengan kader PKS yang berada di DPR RI.
“Kami kan punya wakil wakil DPR RI, dan kami meminta kepada mereka, agar Pemerintah Pusat tidak sembarang menaikkan harga. Karena dapat menyebabkan inflasi,” tutupnya.
Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, khususnya Pertalite diperkirakan segera menjadi kenyataan.
Pemerintah sudah menyiapkan kebijakan kenaikan harga Pertalite yang akan diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat.
Pemerintah beralasan kenaikan harga Pertalite untuk mengurangi beban subsidi di APBN 2022. Selain itu, harga Pertalite juga perlu naik agar pemberian subsidi lebih tepat sasaran yakni untuk orang miskin.
Saat ini harga Pertalite berkisar Rp7.500 per liter. Rencananya, kenaikan itu akan berkisar Rp10.000 per liter.
Sedangkan PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan harga tiga jenis BBM yakni Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex pada 3 Agustus 2022. Padahal sejak 10 Juli 2022 lalu, ketiga jenis BBM ini sudah mengalami kenaikan harga.
Secara spesifik, di DKI Jakarta misalnya, harga Pertamax Turbo (RON 98) naik dari semula Rp 16.200 per liter menjadi Rp 17.900.
Sedangkan Dexlite naik dari semula Rp 15.000 per liter menjadi Rp 17.800 per liter. Kemudian, Pertamina Dex naik dari Rp 16.500 per liter menjadi Rp 18.900 per liter. (Aden Hasanudin / Editor: Iman NR)