Ekonomi

Asyik, Pemerintah Beri Kompensasi Beli Pertalite, Harga Jadi Murah

Pemerintah berencana menyubsidi atau resminya disebut sebagai kompensasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite (RON 90).

Alasannya, kompensasi ini untuk mempercepatn peralihan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium (RON 88) ke Petralite.

Pemberian kompensasi Pertalite dipastikan akan mengubah skema dan formula harga jual eceren (HJE) Pertalite yang saat ini berlaku Rp7.650 per liter.

Web cnbcindonesia.com, Jumat (28/1/2022) melansir, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) sedang gencar membahas kompensi pembelian BBM tersebut.

Disebutkan, kompensasi bensin Pertalite ini muncul, karena pemeritahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) batal menghapus bensin jenis RON 88 atau bensin Premium pada tahun 2022.

Kompensasi ini juga disebut sebagai upaya menghilangkan Premium secara alami, beralih kepada BBM yang lebih ramah lingkungan, yakni Pertalite.

Cnbcindonesia.com menyebutkan, untuk mendukung itu, Presiden Jokowi menerbitkan Peraturan Presiden RI Nomor 117 tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 191 tahun 2014 tentang Pendistribusian dan Juga Harga jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM).

Dalam Pasal 21B ayat 2 Perpres itu disebutkan bahwa Formula harga dasar, harga indeks pasar, dan harga jual eceran bahan bakar minyak jenis bensin (gasoline) RON 88 sebagai komponen bahan bakar minyak pembentuk jenis bensin (gasoline) RON 90 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada ketentuan jenis bensin (gasoline) RON 88 sebagai Jenis BBM Khusus Penugasan.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso kepada cnbcindonesia mengatakan, skema kompensasi itu dibahas oleh Kemenko Perkonoian bersama Kementrian Keuangan, Kementrian ESDM dan Kementrian BUMN.

“Termasuk pembahasan formula beserta Harga Jual Eceran (HJE) yang saat ini berlaku Rp 7.650 per liter. Hal ini juga akan mempertimbangkan kemampuan negara serta masyarakat terhadap pembelian BBM,” terang Susiwijono.

Kata Susiwijono, untuk saat ini penjualan bensin Premium sudah mengalami penurunan yang tajam pada akhir tahun 2021.

Sementara untuk penjualan bensin Pertalite mengalami peningkatan. Kata Susiwijono sebagai tahapan peralihan pada fase pertama dari program BBM Ramah Lingkungan.

“Sehingga masyarakat akan menggunakan BBM yang lebih berkualitas dengan emisi yang lebih baik,” ungkap dia.

Corporate Secretary Subholding Commercial And Trading, Irto Ginting menyampaikan bahwa hasil dari pemberian kompensasi terhadap bensin Pertalite masih belum putus.

“Kalau dengan Kemenko Perekonomian masih belum putus dan masih dalam pembahasan,” terang Irto kepada CNBC Indonesia. (Editor: Iman NR)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button